Dark/Light Mode

Viral Video Curhat Petani Di Lumbung Pangan Kalteng

“Ini Gagal Total, Zong Pak”

Kamis, 4 Februari 2021 06:04 WIB
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Foto: Istimewa)
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Bagaimana tanggapan Prabowo terkait gagal panen ini? Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, komoditas padi di Kalteng bukan urusan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Fokus Kemenhan di Tanah Borneo itu cuma komoditas singkong. “Sebagai cadangan logistik pangan untuk pertahanan negara,” paparnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) membantah kabar terjadinya gagal panen di Pulau Pisang, Kalteng. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, lumbung pangan di Pulang Pisau, Kalteng berjalan dengan baik. Terlebih, pekan ketiga di Februari akan panen raya.

“Kamis (hari ini) nanti Insyaallah sudah akan mulai panen padi pertama di Pulang Pisau. Ini menandakan program food estate berhasil dijalankan,” bebernya, kemarin.

Baca juga : Prabowo Dicari-cari

Menurut dia, luas lahan yang ada di Pulang Pisau untuk program lumbung pangan saat ini mencapai 10 ribu hektare (ha). Yang berhasil ditanami sekitar 9.700 ribu ha. Sedangkan lahan seluas 300 ha yang belum ditanami itu disebabkan oleh tradisi masyarakat yang memulai tanam di Maret. Adapun produktivitas hasil panen yang diperoleh bisa mencapai 6,4 ton padi per ha, dari yang biasanya hanya 3-4 ton padi per ha.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Kalteng, Teras Narang menemukan, adanya kendala teknis soal bibit dan pola tanam yang dikeluhkan petani. Kendati demikian, petani masih optimis dan melihat ada harapan, dengan mulai dibangunnya infrastruktur jalan dan jembatan di kawasan pertanian. “Perlu koordinasi yang lebih baik lagi sesuai kondisi setempat. Sebab food estate ini bahkan belum dimulai secara resmi,” ujar Narang, kemarin.

Polemik program lumbung pangan juga ikut diramaikan netizen. Mereka mereka-reka akar masalah yang terjadi kepada para petani. Akun @HoreHorey menganggap, Pemerintah terlalu mengedepankan egonya dibanding mempercayai keputusan petani.

Baca juga : JK Digoyang Fitnah

“Ketika pemerintah lebih sok tau dari pada petani itu sendiri karena belom pernah mencicipi lahan sawah. Eh udah sering deh. Buat digusur. Xixixixi,” seloroh Hore Horey. “Mengerikan emang food estate ini,” samber @TaniHitam.

Akun @_setengahTiang mempersoalkan kontur tanah di Indonesia yang tidak cocok dengan bibit impor. “Tolak bibit impor yang notabene lulus uji untuk negaranya. Sementara struktur tanah kita berbeda dengan negaranya,” jelas Setengah Tiang. “Negara ini secara sistematin akan di bunuh pertanianya, industrinya karena harus impor dari China,” tekan @GibraltarNc.

Akun @dangwoy berupaya menjelaskan sebab padi potong leher. Menurutnya, gagal panen ini karena jamur. Penyebarannya oleh angin dan serangga. Jadi sebenarnya cukup dicegah dengan fungisida. Semoga manfaat. “Kalau potong leher bukan jamur, Mas. Yang saya ketahui kalau potong leher itu ulat,” timpal @milang_milang, memprediksi. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.