Dark/Light Mode

Aplikasi Cek Status Gizi Bantu Turunkan Angka Stunting

Jumat, 5 Februari 2021 13:45 WIB
Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia Hardinsyah/Merry Apriyani
Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia Hardinsyah/Merry Apriyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan) bersama Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB University dan Linisehat, meluncurkan aplikasi Cek Status Gizi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

Sesuai namanya, aplikasi ini dimaksudkan untuk memudahkan setiap orang mengecek dan memantau status gizi secara online tanpa bayar (gratis).

“Dalam hitungan detik Anda dapat mengetahui dan melihat hasil dari cek status gizi. apakah termasuk normal, gizi kurang atau gemuk, serta rekomendasi yang dianjurkan tentang  berat badan normal dan  ideal, termasuk bagi remaja, pasangan pengantin dan ibu hamil,” ungkap Ketua Umum Pergizi Pangan Hardinsyah.

Baca juga : Jelang Imlek, Gus Menteri Nostalgia Berburu Angpao Bareng Santri

Menurut Hardinsyah, hal ini sangat relevan dengan program percepatan penurunan stunting yang berfokus pada pasangan pengantin dan ibu hamil. Pasalnya, akan dimuat berapa berat ideal bagi ibu hamil setiap bulannya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah bayi lahir stunting.

Selain memberikan layanan cek status gizi, aplikasi yang bisa diakses melalui cekstatusgizi.linisehat.com ini juga memberikan edukasi dan konsultasi gizi.

“Saya mengajak ahli gizi dan ahli diet untuk menggunakan ini dan menjadi relawan edukasi dan konseling gizi,” ajaknya.

Baca juga : Sabam Apresiasi Kelompok Sosial Yang Gotong Royong Bantu Korban Bencana

Deputi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aman Wirakartakusumah mengatakan, sudah saatnya semua komponen bangsa berkolaborasi. Baik organisasi profesi, kepakaran dan lembaga pendidikan saling bekerja sama mensukseskan program percepatan penurunan stunting.

“Bila tidak direspons cepat, akan memperburuk kualitas anak dan generasi mendatang,” jelas Aman.

Sementara, Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil Sekretariat Wakil Presiden Lucy Widasari memaparkan tentang kebijakan dan target penurunan stunting. Salah satunya, peran serta perguruan tinggi untuk turut memberikan inovasi, advokasi dan pendampingan program percepatan stunting.

Baca juga : Aplikasi Cari Temu Baznas Bantu Temukan Keluarga Yang Hilang

“Dari segi edukasi gizi dan suplai pangan, perlu upaya peningkatan konsumsi pangan sumber protein. Serta peningkatan konsumsi buah yang penting bagi remaja, pasangan pengantin baru dan ibu hamil untuk mencegah stunting sejak dini,” tandasnya. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.