Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tengah diterpa badai besar: akan dikudeta dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Jika mampu melalui badai ini dengan baik dan mulus, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu disebut bisa naik kelas. Tak hanya mampu menancapkan “kuku” di internal, tapi namanya bisa harum di luar.
Sejauh ini, badai kudeta itu belum mereda. Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko, yang diduga bermaksud mengambil alih Demokrat, belum juga mau mengakui. Dalam dua kali konferensi pers, Moeldoko terus membantah isu itu. Mantan Panglima TNI itu justru memancing-mancing kader Demokrat.
Dari pihak Demokrat, terlihat panas dengan sikap Moeldoko. Mereka pun terus menyerang dengan mengeluarkan hardikan dan kata-kata keras.
Berita Terkait : Analisa Guru Besar Unpar: Kisruh Demokrat Bidik SBY
Meski begitu, isu ini juga menyimpan berkah bagi Demokrat. Sejak isu itu muncul pada Senin pekan lalu, porsi pemberitaan partai berlambang bintang mercy ini, melonjak tajam.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat, Tomi Satryatomo membuat riset terkait pertarungan narasi kudeta ini dengan tools yang disebut sebagai social network analysis. Ia membuat perbandingan antara sepekan sebelum isu kudeta dibuka ke publik dengan sepekan setelahnya. Hasilnya cukup positif. Popularitas Demokrat melejit.
“Tanggal 31 Januari sampai 6 Februari, popularitasnya melejit jauh di atas 70 ribu. Favorabilitasnya (tingkat kesukaan) pun naik jauh mengatasi partai-partai lain,” jelas Tomi.
Berita Terkait : Malaysia Beli 6,4 Juta Dosis Vaksin Sputnik V
AHY juga ketiban berkah. Dia mengklaim, sepekan terakhir, popularitas AHY melejit. “Partai Demokrat maupun ketum AHY itu menjadi media darling,” klaimnya.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra juga mengklaim, partainya semakin solid usai isu kudeta itu muncul. Seluruh kader, kini punya musuh bersama, yakni siapa pun yang ingin merampas secara paksa kepemimpinan Demokrat yang sah.
“Alhamdulillah, setelah kejadian ini, semua kader justru semakin solid dan bersatu,” kata Herzaky, ketika dikontak Rakyat Merdeka, kemarin.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya