Dark/Light Mode

2 Kali Disuntik Tak Ada Efek Samping

Wali Kota Yulianto : Supaya Tensi Stabil, Istirahat Dan Sarapan Sebelum Divaksin

Selasa, 9 Februari 2021 08:55 WIB
Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat divaksin Covid-19 untuk yang kedua kalinya. (ist)
Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat divaksin Covid-19 untuk yang kedua kalinya. (ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengaku tak merasakan efek apapun saat disuntik vaksin Covid-19 untuk yang kedua kalinya, bahkan suntikannya pun tak dirasakan.

Bagi Yuliyanto, vaksinasi ini merupakan sejarah baru semasa hidupnya. Ia pun meminta masyarakat tidak takut karena vaksin itu aman dan halal. Vaksin merupakan upaya untuk melindungi warga dari pandemi Covid-19, selain tetap menjaga protokol kesehatan.

Baca juga : Sebelum Disuntik Vaksin Covid-19, Istirahat Yang Cukup Dan Jangan Cemas

“Saya sudah dua kali disuntik vaksin, tapi tetap biasa-biasa saja. Supaya tensi tetap normal dan stabil, sebaiknya istirahat yang cukup, sarapan terlebih dahulu sebelum divaksin, dan jangan lupa untuk relaks,” ungkap Yuliyanto, usai menjalani penyuntikan vaksin dosis kedua di Puskesmas Cebongan, Senin (8/2/2021).

Sebelumnya, wali kota bersama wakil wali kota, jajaran Forkopimda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, telah mendapat suntikan vaksin Sinovac tersebut untuk kali pertama pada Senin (25/1/2021).

Baca juga : Disuntik Vaksin, Bamsoet Senang Jadi Bagian Dalam Upaya Atasi Pandemi Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Siti Zuraidah menyebutkan, vaksinasi kedua pada tahap pertama ini dilakukan terhadap tenaga kesehatan (Nakes), dan 10 orang pionir yang sudah mendapat vaksin pada dua minggu sebelumnya.

Setelah disuntik, setiap orang yang mendapat vaksin akan melewati masa observasi selama 30 menit. Masa observasi ini bertujuan untuk mengetahui reaksinya masing-masing. Sehingga, jika ditemukan ada yang mengalami reaksi bisa secepatnya ditangani.

Baca juga : Siap Jadi Orang Pertama Divaksin

“Setelah divaksin harus menjalani observasi selama 30 menit terlebih dahulu. Kenapa? Karena daya tahan masing-masing orang berbeda, sehingga jika ada reaksi dari vaksin ini bisa secepatnya ditangani,” terang Zuraidah.

Setelah pelaksanaan vaksinasi kedua pada tahap pertama ini usai, akan segera dilakukan vaksinasi tahap kedua dengan sasaran Polri, TNI, ASN, dan seluruh pelayan publik. Vaksinasi tahap kedua akan dimulai pada akhir Februari 2021, di mana setiap orang mendapatkan dua dosis vaksin. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.