Dark/Light Mode

Cerita Terpaksa Nyapres Dan Raih Restu Megawati

JK: Saya Masih Mau Sama SBY

Rabu, 24 Februari 2021 07:27 WIB
Mantan Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)
Mantan Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Juru Bicara JK, Husain Abdullah, menguatkan pernyataan bosnya. Kata dia, sebagai orang Bugis, ketika “dicampakkan” SBY, wajar jika JK maju di Pilpres 2009. “Wajar jika Pak JK merasa perlu menegakkan harga dirinya," kata pria yang akrab disapa Ucheng ini, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Tapi, meskipun pernah dihadapkan pada konflik di Pilpres 2009, hubungan silaturahmi JK dengan SBY tetap dijaga. Tak terputus. Urusan politik diselesaikan JK secara politik lewat Pilpres. 

Baca juga : Prabowo: Kalau Saya Penjahat, Tangkap Saya

Setelah Pilpres usai, JK tetap menempatkan SBY sebagai sahabat. JK tetap menghargai SBY sebagai mantan Presiden, yang ia pernah mendampinginya sebagai Wapres. 

Prinsip JK, kata Ucheng, kontestasi politik itu sifatnya 5 tahunan. Sedangkan hubungan persahabatan adalah sesuatu yang bersifat jangka panjang. Prinsip ini, diterapkan JK kepada semua sahabatnya. 

Baca juga : Jakarta Diprediksi Akan Banjir, Riza Patria Minta Warga Siaga

"Lihat saja saat hari raya, Pak JK selalu menyempatkan diri mengunjungi kolega-koleganya, termasuk Pak SBY. Bahkan ketika almarhumah Ibu Ani dirawat di Singapura, Pak JK memboyong kita semua membesuk sekaligus memberi semangat kepada Pak SBY. Tidak ada yang berubah," tandasnya.

Bagaimana tanggapan pihak SBY? Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga orang dekat SBY, Syarief Hasan, enggan menanggapi hal ini. "Tentang apa ya?" tanyanya, ketika hendak diminta waktu wawancara. Ketika ditanya soal kisah cerainya JK dan SBY itu, ia bungkam. 

Baca juga : Data Terbaru, 6 Daerah Di Jabar Masuk Zona Merah

Politisi senior Demokrat Herman Khaeron juga tampak kurang happy ketika ditanya soal cerita masa lalu JK dan SBY ini. "Kenapa masih suka mengangkat-angkat persoalan masa lalu. Itu kan hanya akan menjadi polemik," ucapnya, ketika dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.