Dark/Light Mode

Mutasi Virus Biasa Saja

Virus Inggris Tak Mudah Jebol Pertahanan Vaksin

Minggu, 7 Maret 2021 05:00 WIB
Ilustrasi Virus Inggris. (Foto : SOPA IMAGES).
Ilustrasi Virus Inggris. (Foto : SOPA IMAGES).

 Sebelumnya 
Menurut Seohos, mutasi virus sebenarnya wajar. Hanya saja, kata dia, beberapa mutasi virus seperti B117 menjadi lebih banyak sehingga penularannya bisa semakin intens. “Tapi tidak serta merta jadi lebih mematikan. Vaksin menstimulasi tubuh untuk membuat antibodi sesuai antigen virus,” jelas dia.

Adanya virus Corona varian baru B117, kata Bang Nalar, pemerintahan Jokowi tidak ting­gal diam. Pemerintah juga tidak menganggap sepele Covid yang bermutasi. “Tracing terus dilakukan. Dan vaksin yang sekarang diguna­kan masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus itu,” ujarnya.

Baca juga : Hore, Vaksin Untuk Lansia Udah Digelar

Achsanul Qosasi menimpali. Dia mempertanyakan Covid varian baru asal Inggris B117. Kata dia, apakah varian tersebut nyata, atau sengaja dimunculkan sebagai isu medis, yang berujung bisnis? Atau, kata dia, karena kele­mahan pihak tertentu dalam “sistem karantina” yang tidak berjalan baik.

“Mohon Kemenkes, Satgas dan Kemenristek BRIN melakukan langkah analisa dan pencegahannya,” saran dia.

Baca juga : Don’t Worry, Mutasi Virus Memang Lazim Terjadi Lho

Bagus Ade Prakosa menjawab. Dia mengatakan, butuh sosok yang tegas, berani berdiplomasi seperti sosok Siti Fadilah Supari. Seharusnya, kata dia, pemerintah bercermin dari kejadian virus H5N1 Flu Burung yang justru dimanipulasi untuk kepentingan bisnis oleh WHO. “Pemerintah harus berani berdiplo­masi ke tingkat internasional, demi rakyatnya,” tandas dia.

Sementara Jonatan Sterling masih ragu dengan pernyataan Satgas Covid. Alasannya, pernyataan tersebut tidak dijelaskan, apakah sudah ada hasil uji vaksin terhadap varian Corona baru atau belum.

Baca juga : Eng Ing Eng, Ini Informasi Anti Galau Soal Vaksinasi Covid-19

Christida Wastika menjelaskan, varian B.1.1.7 awalnya menjadi VOI karena memiliki beberapa mutasi yang krusial. Salah satunya pada protein S. Selain itu, kata dia, B.1.1.7 juga mendominasi varian virus yang diidentifikasi di Inggris. “Beberapa waktu kemudian, varian ini (B.1.1.7) menjadi VOC karena menurunkan efektivitas vaksin,” tandasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.