Dark/Light Mode

Cara Ciptakan PJJ Nyaman Bagi Anak Multiple Disability

Jumat, 19 Maret 2021 10:36 WIB
Webinar Digital Society tentang Tantangan dan Solusi PJJ Bagi Anak Dengan Multiple Disability, Kamis (18/2). (Foto: Istimewa)
Webinar Digital Society tentang Tantangan dan Solusi PJJ Bagi Anak Dengan Multiple Disability, Kamis (18/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 telah memengaruhi segala sektor dalam kehidupan. Termasuk dunia pendidikan yang harus beradaptasi dengan mengubah proses belajar mengajar dari tatap muka menjadi jarak jauh. Metodenya memiliki dua jenis, Pembelajaran Jarak Jauh dalam jaringan (PJJ daring) dan Pembelajaran Jarak Jauh luar jaringan (PJJ luring).

Pada pelaksanaan PJJ, baik daring maupun luring, ada tantangan dan hambatan lebih untuk anak dengan multiple disability atau anak dengan disabilitas majemuk. Sebab, mereka tidak hanya membutuhkan pengetahuan, tetapi juga interaksi langsung dengan orang yang dipercaya, juga sentuhan dan bimbingan intensif guru dan pengasuh di sekolah.

Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Webinar Digital Society dengan tema “Tantangan dan Solusi PJJ Bagi Anak Dengan Multiple Disability”, Kamis (18/2).

Baca juga : Digarap KPK Lagi, Rekening Koran Bank Biduan Betty Elista Disita

Dirjen Aptika Kemkominfo Samuel A Pangerapan menyampaikan, kolaborasi adalah kunci yang harus dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut. “Salah satu upaya yang kami lakukan di Kementerian Kominfo adalah salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan seperti ini,” kata Samuel.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Samto mengatakan, transformasi dibutuhkan untuk dapat mengatasi situasi dalam masa pandemi. Selain itu, kesehatan dan keselamatan anak adalah prioritas utama. Kemendikbud pun berkomitmen untuk menjamin anak-anak penyandang disabilitas mendapat hak mendapatkan pendidikan yang layak.

“Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberlakukan kebijakan belajar dari rumah, mengembangkan platform teknologi, dan terobosan-terobosan terutama untuk anak-anak di SLB (Sekolah Luar Biasa)”, jelas Samto.

Baca juga : Edhy Prabowo Simpan Uang Tunai Rp 10 Miliar Di Rumahnya

Kepala SD Kristen Charis, Susane Ikawati, membagikan pengalaman saat PJJ bagi anak dengan multiple disability. “Komunikasi dan koordinasi sangat penting. Kita tidak berjuang sendiri. Kita (guru pendidik) dan orang tua murid adalah satu tim akan bersama berjuang untuk anak-anak,” ujarnya.

Founder & CEO ThisAble Enterprise yang juga Staf Khusus Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia mengatakan, sepanjang 2019 dan 2020, Presiden Jokowi telah mengesahkan beragam Peraturan Pemerintah untuk melindungi penyandang disabilitas. “Beragam Peraturan Pemerintah ini dikeluarkan agar kami (penyandang disabilitas) terlindungi. Program-program Pemerintah ini dapat dirasakan bagi penyandang disabilitas dan keluarga,” kata Angkie.

Ketua Yayasan Wahana Inklusif Indonesia Tolhas Damanik memberikan beberapa solusi dari sudut pandang Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia agar anak dengan multiple disability dapat memaksimalkan PJJ. Tolhas berharap, inovasi pihak yang berkecimpung di dunia aplikasi dan teknologi dapat membuat alat bantu dan aplikasi-aplikasi pembelajaran yang dapat menstimulasi anak.

Baca juga : Biaya Jasa Pelabuhan Bakal Ditinjau Ulang

“Teknologi harus dibuat berdampak kepada kehidupan penyandang disabilitas untuk dapat mengatasi rintangan dalam PJJ,” tuturnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.