Dark/Light Mode

Kasus Corona Turun

Wapres: Jangan Tepuk Tangan Dulu

Rabu, 31 Maret 2021 07:20 WIB
Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin bertolak menuju Provinsi Kalimantan Tengah dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/3/2021), untuk meresmikan Bandara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh. (Foto: Twitter/Kiyai_MarufAmin)
Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin bertolak menuju Provinsi Kalimantan Tengah dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/3/2021), untuk meresmikan Bandara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh. (Foto: Twitter/Kiyai_MarufAmin)

 Sebelumnya 
Hal senada dikatakan Jubir Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. Menurut dia, saat ini, tren kasus pasien positif Corona harian mengalami penurunan. Namun, dirinya tetap meminta masyarakat waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. “Tetap jaga protokol kesehatan,” ujarnya.

Menurutnya, kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan memberikan kontribusi penting terhadap upaya penanganan Corona oleh pemerintah pusat dan daerah. Begitu juga dengan peranan posko pengendalian Corona di tingkat desa atau kelurahan.

Karena itu, dia meminta, peran posko tingkat desa/kelurahan serta RT dan RW ini dapat terus dijaga. “Saya minta pemda, kemudian Satgas Covid-19 di daerah, bergotong-royong menjaga dan meningkatkan efektivitas posko supaya lebih maksimal mencegah penularan Covid-19,” tegas Wiku.

Baca juga : Petani Cabe Daerah Sentra Turut Amankan Pasokan Jelang Ramadan Dan Idul Fitri

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengakui, terjadi penurunan kasus harian, meski masih fluktuatif. Malah, menurutnya, penurunan ini tidak mencerminkan apa-apa, mengingat positivity rate-nya masih tinggi, di kisaran 15 persen. Sedangkan standar World Health Organization (WHO) hanya 5 persen.

“Yang wajar itu positivity rate-nya turun. Kalau memang turun dalam dua minggu secara berturut-turut, itu baru sebuah kabar baik. Kalau masih begini, itu riskan,” papar Hermawan saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ia mengatakan, keterisian rumah sakit memang sudah berkurang. Tapi tidak dengan ruang ICU yang cenderung penuh. Karenanya, ia menganggap, bersyukur atas penurunan sah-sah saja, tetapi tidak boleh euforia berlebih.

Baca juga : Kunker Ke Bali, Stafsus Wapres Cek Perkembangan Pembangunan Bendungan Sidan

Dia juga menyayangkan terjadinya pelonggaran kebijakan. Buktinya, mobilitas tinggi, restoran dan acara-acara yang menyebabkan orang berkumpul malah banyak. “Makanya saya dukung mudik dilarang. Itu agar upaya setahun ini tidak sia-sia. Makanya mudik ditiadakan,” cetusnya.

Sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta, masyarakat mengubah prilaku yang mengarah pada hidup sehat, dan menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, pandemi selalu bertahan lama. Tak akan selesai dalam waktu singkat, apalagi cuma setahun.

“Jarang sekali, atau saya nggak pernah lihat ada pandemi selesai dalam waktu satu tahun. Pandemi ini akan berkurang menjadi epidemi, tapi tetap ada virusnya, tetap ada bakteri,” pungkasnya.

Baca juga : Kasus Covid Turun, Penumpang Pesawat Di AS Tembus 1,5 Juta Orang Sehari

Berdasarkan data pemerintah, hingga kemarin sore, tercatat kasus positif Corona di Indonesia mencapai 1.505.775 orang. Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan sebanyak 4.682 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Kemudian, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 5.877 orang, sehingga jumlahnya menjadi 1.342.695 orang. Sementara itu, ada penambahan 173 kasus kematian akibat Covid-19. Maka pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 40.754 orang. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.