Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kebakaran Bukan Yang Pertama Kali
Bos Pertamina, Please Lebih Fokus Awasi Dan Kontrol Kilang
Rabu, 31 Maret 2021 05:33 WIB
Sebelumnya
Begitu juga, stok solar tersedia per Senin (29/3) sebanyak 8,8 juta barel, cukup untuk kebutuhan 20 hari ke depan. Lalu, stok avtur sebanyak 3,2 juta barel untuk 74 hari konsumsi.
“Sekali lagi, stok sangat aman dan (jumlahnya) banyak. Hal ini juga dipengaruhi kondisi (pandemi) saat ini yang belum normal, sehingga konsumsi belum membaik,” ungkapnya.
Meski investigasi masih dilakukan, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menaksir kerugian yang dialami Pertamina bisa mencapai Rp 1,25 triliiun jika fasilitas di empat tangki BBM terbakar.
Baca juga : Risma Acungi Jempol Pertamina Gercep Bantu Korban Kilang Balongan
Ia mengasumsikan, jumlah BBM yang terbakar sekitar 600.000 barel hingga 800.000 barel bisa bernilai sekitar 56 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 811 miliar. Ditambah, biaya pembangunan 4 tangki sekitar 20 juta dola AS (Rp 289 miliar). Lalu ada biaya operasi pemulihan sekitar 2 juta dolar AS (Rp 28,9 miliar).
Nilai itu, sambung dia, belum dihitung dampak tindakan emergency shutdown serta adanya kehilangan produksi BBM dalam beberapa hari ke depan.
“Maka, potensi nilai kerugian itu bisa membengkak mencapai sekitar Rp 1,5 triliun, “ ramalnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Kilang Balongan Pertamina Terbakar, Pertamina Lakukan Normal Shutdown
Pengamat energi Kurtubi menyayangkan insiden kebakaran terjadi di kilang milik perusahaan migas (minyak dan gas) nasional.
Pasalnya, insiden kebakaran di kilang, bukan kali pertama terjadi. Apalagi, kapasitas tangki yang terbakar juga cukup besar.
Ia khawatir, tidak beroperasinya kilang Balongan untuk beberapa waktu ke depan bisa menganggu pasokan suplai BBM ke masyarakat.
Baca juga : Telkomsel Bikin Layanan Hotline Edukasi Dan Konseling Covid-19
“Tangki yang terbakar, memiliki kapasitas besar itu. Meski, Pertamina bilang suplai BBM bisa di-cover kilang lain, tetapi saya rasa tetap akan terganggu suplainya,” terangnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Karena itu, mantan Anggota Komisi VII DPR periode 2014-2019 ini meminta direksi Pertamina untuk terus meningkatkan pengawasan di area-area kilang.
“Kontrol di kilang ditingkatkan. Karena kalau sering diawasi, bisa ketahuan mana saja kilang yang kurang atau perlu perawatan,” imbaunya. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya