Dark/Light Mode

Blusukan Di Semarang

Ganjar-Sandi Cocok Nih

Sabtu, 3 April 2021 07:58 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno (kiri) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kompak saat blusukan di Semarang, Kamis (1/4). (Foto: Istimewa)
Menparekraf Sandiaga Uno (kiri) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kompak saat blusukan di Semarang, Kamis (1/4). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menerangkan kenapa Ganjar lebih unggul, ketika Jokowi tak nyalon lagi. "Ganjar unggul pada pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Sementara yang tidak puas, limpahan suaranya tidak ke Pak Prabowo ternyata, malah ke Pak Anies," jelasnya, Kamis (1/4).

Sejauh ini, Ganjar maupun Sandi masih malu-malu kucing kalau ngomongin Pilpres. Lalu, bagaimana dengan partai keduanya yakni PDIP dan Gerindra? Apa mau menyokong kedua kadernya itu.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, aturan di partainya sudah jelas. Yang berwenang menentukan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, ia memberi bocoran bahwa akan ada regenerasi secara menyeluruh di 2024. "Demokrasi yang dibangun partai sangat jelas," kata Hasto, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Berharap Pun, Ganjar Bilang Nggak Berani

Soal duet Ganjar-Sandi, Hasto enggan mengomentari. Meskipun elektabilitas Ganjar, kader partainya lagi melejit di banyak lembaga survei. Bagi partai Banteng, yang jadi pertimbangan bukan elektoral semata. Tapi yang paling jadi pertimbangan adalah karakter, kepemimpinan, komitmen ideologis dalam membumikan Pancasila, menjalankan amanat konstitusi dan paham akan amanat penderitaan rakyat.

Siapa orangnya itu? PDIP, kata Hasto, selalu percaya akan ada petunjuk dan campur tangan Tuhan. "Elektoral atas basis-basis pencitraan bukanlah cara PDIP dalam memilih pemimpin," sambungnya.

Sebab, menurut Hasto, pemimpin lahir dari pergulatan, tanggung jawab bagi masa depan bangsa, keluhuran budi, punya karakter yang kuat, dan kokoh dalam keyakinan politik. "Seluruh kader PDI Perjuangan memercayakan proses itu kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," terang Hasto.

Baca juga : Resmi Dilarang, Mudik Jadi Trending Topic

Bagaimana dengan Gerindra? Sejumlah elite partai berlogo kepala burung Garuda itu enggan mengomentari soal duet Ganjar-Sandi. Yang jelas, hasil Kongres Luar Biasa Partai Gerindra Agustus tahun lalu masih menginginkan Prabowo nyapres lagi di 2024.

Pakar politik Maswandi Rauf bilang, sistem politik di Indonesia sejatinya masih berkembang secara alamiah. Yang paling menentukan dalam Pilpres adalah figur, bukan parpol. "Siapa yang menonjol, itu yang mendapat dukungan dari parpol. Bukan partai mencalonkan (lebih dulu)," kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia itu, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Karena itu, ia melihat duet Ganjar-Sandi punya peluang besar. Meskipun keduanya bukan pemegang tampuk pimpinan partai. Apalagi, hubungan PDIP dan Gerindra sejauh ini masih baik. "Saya pikir koalisi PDIP-Gerindra ada peluang. Karena hubungan personal Prabowo-Mega masih terjaga. Tidak tertutup sama sekali," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.