Dark/Light Mode

Pasang Kuda-kuda Hadapi Transisi Energi

Pertamina Getol Garap EBT

Jumat, 9 April 2021 05:15 WIB
Ilustrasi Pertamina. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi Pertamina. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) sudah lama pasang kuda-kuda alias bersiap menghadapi ancaman perubahan pemanfaatan energi dari tenaga fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu wujud nyatanya, perusahaan pelat merah itu terus mengembangkan potensi EBT di dalam negeri.

Vice President Corporate Com­munication Pertamina Fajri­yah Usman menjelaskan, di da­lam roadmap jangka panjang, Pertamina telah lama memiliki rencana tentang transisi energi. Roadmap tersebut ke depannya akan diimplementasikan untuk keseimbangan ekosistem fosil dan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga : Perusahaan Kudu Adopsi Prinsip Keberlanjutan Hingga Pengambilan Keputusan Bisnis

“Dalam hal ini, kami juga mempertimbangkan banyak as­pek. Di antaranya, memaksimal­kan value dari aset dan resourc­es yang berlimpah di Indonesia. Di antaranya minyak dan gas (migas). Tentu sambil terus mengoptimal­kan upaya-upaya menuju green transformation di Indonesia,” kata Fajriyah kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.

Dia menuturkan, transisi ada­lah suatu hal yang pasti terjadi dalam suatu proses bisnis. Sebab itu, Pertamina tidak cuma fokus pada bisnis existing saja. Perse­roan gencar melakukan terobos-an dalam bisnis pengembangan EBT. Salah satunya, Pertamina membentuk Subholding Power & New and Renewable Energy.

Baca juga : Teroris Amerika Lebih Gila

“Harapannya, anak usaha Pertamina lebih fokus dan lincah menghadapi tantangan di ling­kungan bisnis masing-masing,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Pertamina juga melakukan transisi energi di bidang panas bumi (Geothermal). Perseroan meyakini, dengan panas bumi yang melimpah di In­donesia, bukan mustahil energi ini menjadi andalan di masa depan.

Baca juga : Implementasikan Budaya AKHLAK, Pegadaian Gelar Webinar Antikorupsi

“Inilah yang memotivasi Per­tamina. Sehingga dalam 13 ta­hun terakhir kami terus bergerak meningkatkan produksi,” tutur Fajriyah.

Sekadar informasi, dari 14 wilayah kerja saat ini total ka­pasitas terpasang telah mencapai 1.877 Mega Watt (MW).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.