Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Pasang Kuda-kuda Hadapi Transisi Energi
Pertamina Getol Garap EBT
Jumat, 9 April 2021 05:15 WIB
Sebelumnya
Soal energi kelistrikan, sambung Fajriyah, Pertamina juga sedang menjalankan Pem-bangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1. Dengan kapasitas 1.760 MW (Proyek Jawa-1), yang rencananya akan Commercial Operation Date (COD) pada akhir 2021.
“Terobosan tersebut menjadi persiapan Pertamina untuk menghadapi transisi energi di masa depan,” klaim Fajriyah.
Baca juga : Perusahaan Kudu Adopsi Prinsip Keberlanjutan Hingga Pengambilan Keputusan Bisnis
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, transformasi energi dari BBM ke tenaga listrik, kini sangat mungkin terjadi. Namun demikian, dia menilai, fokus Pertamina saat ini bukanlah transformasi energi. Melainkan penurunan penggunaan BBM akibat pandemi. Sebab, penurunan penjualan BBM sudah dirasakan Pertamina mulai tahun lalu. Hal ini dampak berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah. Yang biasanya sebelum pandemi bekerja di kantor, sekarang banyak yang melakukan aktivitas pertemuan virtual.
“Penurunan penjualan BBM telah mempengaruhi keuangan Pertamina,” ujar Mamit kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Teroris Amerika Lebih Gila
Menurutnya, transisi energi saat ini belum menjadi ancaman bagi Pertamina. Sebab, fakta di lapangan tidak banyak masyarakat yang memiliki kendaraan listrik.
“Di Indonesia, yang punya kendaraan listrik hanya orang-orang tertentu, karena memang unitnya sangat mahal. Hngga beberapa tahun ke depan, kendaraan listrik itu juga belum tentu bisa laris di pasaran,” yakinnya.
Baca juga : Implementasikan Budaya AKHLAK, Pegadaian Gelar Webinar Antikorupsi
Namun, Mamit mendukung langkah Pertamina mengantisipasi terjadinya peralihan energi sejak dini, meskipun transisi dari BBM ke listrik diproyeksi baru terjadi 20 tahun lagi.
“Bisa saja transisi energi itu dipercepat jika harga mobil listrik disubsidi pemerintah. Misalnya, harga mobil Tesla bisa turun setengahnya. Bakalan cepat itu nanti progress-nya,” kata Mamit. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya