Dark/Light Mode

Satu Anak Buahnya Mbelot Ke Teroris Papua

Andika Kecewa Berat

Rabu, 21 April 2021 07:40 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa buka suara soal 1 anak buahnya yang mbelot menjadi teroris Papua. Andika kecewa berat karena kasus seperti ini berkali-kali terulang. Tapi, jenderal bintang 4 yang dijagokan jadi Panglima TNI itu, tak mau menutup-nutupi borok ini.

Aksi keji yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker selama beberapa bulan ini, membawa aib bagi institusi TNI. Pratu Lukius Y Matuan, prajurit TNI dari Yonif 410 diketahui telah mbelot dan bergabung dengan kelompok ini.

Sebelumnya, Pratu Lukius tergabung bersama Raider 400 dan sempat ditugaskan di Kabupaten Intan Jaya sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021. Namun, jelang akhir masa tugasnya, tepatnya Februari 2021, Lukius malah bergabung ke kelompok Sabinus Waker.

Baca juga : Jenderal Andika, Gimana Ini...

Dalam konferensi pers di Mapomdam Jaya, Setiada Budi, Jakarta, kemarin, Andika tidak bisa menutupi kekecewaannya. Intonasi suaranya tinggi saat menyinggung soal Lukius. Tanpa ragu-ragu, Andika menyemprot komandan dari kesatuan Lukius.

“Kita tidak hanya lihat individu yang pidana, tetapi gimana leadership atau kepemimpinan di atasnya,” kata Andika.

Menurutnya, kaburnya Lukius turut berdampak terhadap rantai komando yang ada di atas prajurit tersebut. “Kalau dia seorang prajurit satu, gimana komandan peletonnya, gimana kompinya, apa yang sudah dilakukan,” terang suami Hetty Andika Perkasa itu.

Baca juga : Dua Guru Wafat Ditembak Teroris Papua, Menteri Nadiem Berduka

Dengan ekspresi wajah yang datar, Andika menyebut, kasus seperti Lukius ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya juga pernah ada, bahkan tergolong sering. Dia membantah kejadian ini lantaran hubungan emosional antara Lukius dan tanah kelahirannya.

“Walau tidak sama persis, tapi prajurit yang lari atau meninggalkan dinas dan tidak kembali lagi itu, cukup sering. Saya nggak bohong, setiap tahun yang begitu banyak,” ucapnya.

Motifnya, terang Andika, macam-macam. Ada karena faktor utang-piutang, ketidakcocokan dengan kedinasan, asusila, dan masih banyak lagi. “Dan itu dilakukan oleh prajurit dengan latar belakang maupun etnis yang beda-beda. Kami tidak akan ambil kesimpulan bahwa ini ada hubungan dengan putra daerah,” ungkap lulusan Akmil 1987 itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.