Dark/Light Mode

Satu Anak Buahnya Mbelot Ke Teroris Papua

Andika Kecewa Berat

Rabu, 21 April 2021 07:40 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

 Sebelumnya 
Di akhir pernyataan, mantan Pangkostrad itu menerangkan, awalnya Lukius meninggalkan pasukannya pada 12 Februari 2021 lalu. Meskipun tak membawa senjata, Lukius kabur dengan membawa amunisi. “Yang dibawa ada dua magasin. Magasin itu rumahnya peluru. Rumahnya peluru yang dimasukkan ke senjata,” jelasnya.

Berapa muatannya? “Dua magasin dengan isi 70 butir amunisi 5,56 milimeter. Itu yang dibawa,” lanjut dia.

Karena itu, dia telah menyiapkan peraturan pemecatan terhadap prajurit yang mengkhianati NKRI, termasuk Lukius. “Sampai sekarang proses masih terus kita tangani. Beberapa pasal sudah kita kenakan, termasuk THTI (Tidak Hadir Tanpa Izin) yang setelah 30 hari kita sudah bisa memecat yang bersangkutan,” tegasnya.

Baca juga : Jenderal Andika, Gimana Ini...

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad menegaskan, pasukan TNI telah memburu keberadaan Lukius beserta KKB pimpinan Sabinus Waker. Pencarian dilakukan baik secara fisik maupun elektronik.

Achmad mengatakan, secara umum posisi Lukius sudah terdeteksi, tapi belum bisa dibuka secara pasti demi terlaksananya perburuan. Kata dia, Komando Daerah Militer (Kodam) setempat telah mengeluarkan surat daftar pencarian orang (DPO) terhadap Lukius. Status DPO itu dikeluarkan mengacu aturan. Sebab, TNI memiliki aturan ketat ketika ada prajurit yang membelot atau berstatus desersi.

Anggota Komisi I DPR, Bobby Adhitya Rizaldi ikut menyesalkan kejadian tersebut. Menurutnya, parajurit TNI perlu mengejar Lukius hingga ditemukan batang hidungnya.

Baca juga : Dua Guru Wafat Ditembak Teroris Papua, Menteri Nadiem Berduka

“Selain bawa amunisi, dia kabur dengan membawa banyak informasi keadaan internal aparat keamanan di sana. Ini yang jangan sampai membahayakan prajurit lain yang sedang bertugas,” jelasnya.

Politisi Golkar ini memaklumi perbuatan yang dilakukan Lukius ini membuat Jenderal Andika tidak happy. Mengingat selama ini, Lukius sudah diberikan kepercayaan mengikuti pelatihan dan penugasan di daerah asal, namun timbal baliknya justru sangat mengecewakan.

“Ini kan namanya perilaku kebiadaban terhadap rakyat. Jadi memang perlu evaluasi rantai komando, identifikasi masalah dan penyelidikan kenapa sampai membelot,” tukas Bobby. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.