Dark/Light Mode

Percuma, Target 2070 Sudah Telat!

Net Zero Summit 2021 Desak Net Zero Emission Maju Ke 2045

Rabu, 21 April 2021 15:33 WIB
Percuma, Target 2070 Sudah Telat! Net Zero Summit 2021 Desak Net Zero Emission Maju Ke 2045

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah dan rakyat Indonesia dihimbau untuk mulai merintis strategi komprehensif demi mencegah ancaman perubahan iklim. Selain itu, juga ikut terlibat dalam upaya global untuk menjaga kenaikan suhu bumi, hanya sekitar 1,5 derajat Celsius. Hal ini sesuai visi Perjanjian Paris 2015.

Himbauan ini merupakan bagian dari pernyataan sikap dari para peserta Indonesia Net Zero Summit 2021 (INZS-2021), yang digelar pada Selasa, 21 April 2021. Pernyataan sikap ini dibacakan oleh Dr. Dino Patti Djalal, Founder dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), bersama Adhityani Putri dari Yayasan Cerah Indonesia.

Event yang digelar oleh FPCI ini, juga dihelat bertepatan menjelang perundingan perubahan iklim PBB COP-26 di Glasgow, November 2021, Leaders’ Summit on Climate (22- 23 April), dan Hari Bumi (22 April).

Baca juga : Ini Dia Dua Srikandi PLN Yang Ikut Bangun Tower Listrik Darurat Di NTT

Berikut adalah selengkapnya pernyataan sikap para peserta INZS-2021:

Target penurunan emisi 29% dengan usaha sendiri dan penurunan emisi 41% dengan bantuan internasional yang dijewantahkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai bagian komitmen Paris sudah tidak lagi memadai.

Kami berpandangan, target ini tidak sesuai dengan perkembangan ilmiah yang terkini, yang menunjukkan bahwa Indonesia harus dan bisa menetapkan target penurunan emisi yang lebih ambisius. Kami menghimbau pemerintah untuk menetapkan target baru yang berdasarkan data ilmiah dan selaras dengan langkah dunia, yaitu menurunkan 50% emisi nasional di tahun 2030 dan mencapai net zero emission di tahun 2050.

Baca juga : Dekat Dengan Korporasi, Kalbis Institute Jadi Sentra Vaksinasi Di Wilayah Jaktim

Target Net Zero Emission ini merupakan kepentingan nasional kita sendiri untuk menyelamatkan Indonesia Emas 2045 dari berbagai bencana yang dipastikan akan timbul dari suhu bumi yang terus memanas: cuaca ekstrim, banjir, kekeringan, krisis pangan, kekurangan stok air, kenaikan permukaan laut setinggi satu meter, kegagalan panen, kebakaran hutan. Dengan demikian, jelas bahwa krisis iklim merupakan ancaman eksistensial (existential threat) yang nyata bagi bangsa Indonesia.

Jikalau pemerintah tetap berpegang pada target penurunan emisi yang dianut selama ini, Pemerintah Indonesia akan sulit memainkan peranan yang relevan dan kredible dalam percaturan dan perundingan perubahan iklim dunia.

Jika teknologi dan persediaan investasi kelak mendukung, pemerintah juga kelak bisa menetapkan target penurunan emisi yang lebih ambisius lagi, yakni negative zero emission, yang berarti Indonesia memiliki kapasitas menyerap karbon (carbon sink) yang lebih besar dari kapasitas emisi yang dihasilkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.