Dark/Light Mode

Virus India Bersarang Di 10 WNI

Menkes Tidak Panik

Selasa, 27 April 2021 07:25 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/4/2021). (Foto: Twitter/@setkabgoid)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/4/2021). (Foto: Twitter/@setkabgoid)

RM.id  Rakyat Merdeka - Virus Corona asal India yang lebih cepat menular sudah masuk ke Indonesia. Virus yang berkode B1617 itu, bersarang di tubuh 10 warga negara Indonesia (WNI). Meski begitu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak panik. Menurutnya, pemerintah sudah mempunyai instrumen pencegahan.

Hal tersebut dikatakan BGS -sapaan Budi Gunadi Sadikin- saat konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

“Virus itu juga sudah masuk ke Indonesia. Ada 10 orang sudah terkena virus tersebut,” ujarnya.

Baca juga : NZ, India Dan Indonesia

Dari 10 WNI yang kena Corona India ada di tiga provinsi: Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Rinciannya: 6 berasal dari luar negeri dan 4 transmisi lokal.

Pemerintah, kata dia, sudah memiliki sejumlah instrumen untuk mencekalnya. Pertama, menangguhkan sementara pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas. Kedua, menolak masuknya warga negara asing (WNA) yang memiliki riwayat perjalanan 14 hari terakhir ke India, sebelum masuk Indonesia.

“Untuk WNI masih boleh masuk, tapi protokol kesehatan kami perketat. Sehingga mereka harus stay 14 hari untuk WNI yang 14 hari terakhir pernah mengunjungi India mereka tetap diizinkan masuk. Tapi mereka harus dikarantina 14 hari,” ujarnya.

Baca juga : Helwa Cosmetic Terus Berinovasi Meski Pandemi

Sejumlah titik pintu masuk kedatangan WNA bahkan sudah ditentukan. Pemerintah memutuskan untuk jalur udara hanya boleh masuk lewat Bandara Soekarno Hatta, Juanda, Kualanamu, dan Sam Ratulangi. Sedangkan untuk pelabuhan hanya bisa masuk melalui Pelabuhan Batam, Tanjung Pinang, dan Dumai.

“Kita pastikan semua nanti yang pernah datang atau mengunjungi India akan dilakukan genome sequencing. Agar kita benar-benar lihat apakah terjadi mutasi baru atau tidak,” ujar BGS.

Lalu apa kata Satgas Covid-19? Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo meminta, jajarannya waspada. Pasalnya, saat ini terjadi lonjakan kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI). Catatannya, dalam dua bulan terakhir, angkanya mencapai puluhan ribu orang. Kepulangan mereka lantaran kontrak kerjanya di negara asal sudah habis.

Baca juga : Waduh, Klaster Perkantoran Di DKI Meningkat Lagi Nih

Doni meminta jajarannya memfasilitasi kepulangan PMI dengan protokol kesehatan ketat. Seperti tes swab dua kali: saat kedatangan dan setelah dikarantina selama 5 hari. “Ini dilakukan agar PMI kita saat kembali ke kampung halaman tidak membawa Covid-19,” imbuhnya.

Bagaimana tanggapan ahli kesehatan? Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Profesor Zubairi Djoerban mengatakan, Corona asal India sangat cepat menular. Sebab itu, masyarakat harus lebih waspada. Salah satu yang bisa dilakukan selain menerapkan protokol kesehatan adalah dengan tidak mudik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.