Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi mengalami 112 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Kamis (29/4), mulai pukul 00:00-24:00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Jumat (30/4) menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa awan panas, 18 kali gempa hybrid atau fase banyak serta satu kali gempa embusan.
Baca juga : Pasca Gugurnya Kabinda, HMI Dukung TNI Polri Sikat Teroris Papua
Berdasarkan pengamatan visual di gunung api aktif itu teramati satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter ke barat daya dan 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.400 meter mengarah ke barat.
Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 0,5 cm per hari.
Baca juga : Gempa M4,6 Guncang Gunung Kidul, Tidak Berpotensi Tsunami
Hanik mengatakan hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Ia mengatakan guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. [SRI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya