Dark/Light Mode

1 Orang Kritis

Sempat Singgah Di India, 13 ABK Filipina Positif Covid, Kini Dirawat Di RSUD Cilacap

Kamis, 6 Mei 2021 12:35 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi (Foto: Dinkes Cilacap)
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi (Foto: Dinkes Cilacap)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi melaporkan 13 kasus Covid impor yang berasal dari sebuah kapal berbendera Panama.

Kapal tersebut mendarat di Pelabuhan Cilacap pada 25 April 2021, setelah singgah di Kandla, pelabuhan tersibuk di India, yang berada di negara bagian Gujarat. 

"Jadi begini, kapal tersebut mengangkut 20 ABK warga negara Filipina. Sebelum masuk Pelabuhan Cilacap, kapal tersebut singgah di Kandla. Kemudian, berdasarkan hasil tes yang dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Cilacap, 13 orang di antaranya positif Covid. Saat ini,13 orang yang terkonfirmasi positif itu sudah dirujuk ke RSUD Cilacap. Satu orang kini dalam kondisi kritis," terang Pramesti kepada RM.id, Kamis (6/5).

Baca juga : Delegasi India Positif Covid, Pertemuan G7 Di London Jalan Terus

Pramesti menambahkan, pemeriksaan kesehatan terhadap 20 ABK tersebut dilakukan secara bertahap.

"Berdasarkan pemeriksaan tanggal 26 April 2021, sebanyak 3 orang terkonfirmasi positif. Kemudian tanggal 3 Mei 2021, sebanyak 6 orang terdeteksi positif. Lalu, pada tanggal 4 Mei 2021, sebanyak 4 orang positif Covid. Semua pemeriksaan itu menggunakan swab test PCR," jelasnya.

Terhadap 7 ABK lain yang negatif Covid, Pramesti mengatakan, saat ini mereka tengah menjalani karantina di kapal. Agar virus Covid tidak menyebar. "Masih dilakukan karantina di kapal," ungkapnya.

Baca juga : Awas, Kasus Covid-19 Masih Rawan Meledak

Apakah 13 ABK tersebut membawa varian India, yang kini tengah heboh? 

"Saat ini, belum ada hasil pemeriksaan genome squencing-nya. Sampelnya sudah kami kirim ke Jakarta," tandas Pramesti.

Kapal berbendera Panama itu disinyalir membawa pasokan gula untuk dikirim ke Indonesia. Belum diketahui pasti, bagaimana nasib gula itu sekarang. Apakah sudah didistribusikan atau belum.

Baca juga : Weleh... Weleh... Kok Bablas Ya

"Saya belum punya data itu," pungkas Pramesti. [UMM]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.