Dark/Light Mode

Jangan Ganggu, Mahfud Sedang Memburu Teroris

Kamis, 20 Mei 2021 07:30 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi Pers terkait update perkembangan teroris Papua dan Poso di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (19/5/2021). (Foto: Facebook @PolhukamRI)
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi Pers terkait update perkembangan teroris Papua dan Poso di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (19/5/2021). (Foto: Facebook @PolhukamRI)

 Sebelumnya 
“Pemerintah terus berupaya menumpas habis kelompok teroris baik di Papua maupun Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang beberapa hari lalu muncul lagi. Ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut semakin terdesak oleh operasi kita,” tegasnya.

Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur ini memastikan, pemerintah mengutuk keras tindakan yang dilakukan Ali Kolara cs itu. Aparat keamanan dan aparat Gakkum telah diperintahkan untuk meningkatkan pengamanan dan pengejaran terhadap kelompok teroris di wilayah itu.

Bagaimana dengan isu yang lain? Di Twitter pribadinya, Mahfud belum membuat cuitan yang sifatnya serius terkait masalah politik, hukum dan keamanan. Belakangan, akun Twitter dengan 3,7 juta followers ini lebih banyak menulis ucapan duka dan pembicaraan masalah bola.

Baca juga : Waduh, Airlangga Sebut Ada 2 Ribu Laporan Terkait THR

Bahkan saat menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya eks Wasekjen MUI, Teuku Zulkarnaen, Mahfud mengakui dirinya sering dicerca tapi malas menanggapi. “Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Tengku Zulkarnaen. Saya sering merasa dicerca tanpa alasan yg tepat oleh almarhum tapi saya diam krn saya tahu almarhum merasa sedang berjuang. Baru saja ada berita beliau wafat, saya sudah rindu lagi kepadanya. Semoga Allah mengampuni dan memberi surga-Nya,” tulisnya, Selasa (11/5) lalu.

Ada juga yang menyinggung Mahfud saal bola. Misalnya, saat eks Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengunggah foto kelapa muda dan gudeg yang dikirimkan oleh keponakan Gus Dur, yakni Irfan Asy’ari Sudirman Wahid atau akrab disapa Ipang Wahid. Said Didu yang merupakan fans Manchester City kemudian menyebut nama Mahfud MD.

“Alhamdulillah dapat kiriman kelapa dan gudeg dari fans MU Gus @ipangwahid karena City masuk final. Kalau Gus Ipang mau pindah ke City silakan, tapi jangan ajak Prof @mohmahfudmd, biarin saja beliau terus jadi fans MU,” kata Said Didu dengan nada bercanda lewat akun @msaid_didu.

Baca juga : Besok, Larangan Transportasi Untuk Mudik Lebaran Mulai Berlaku

Cuitan Said Didu itu langsung memancing komentar Mahfud MD sebagai fans seteru Manchester City, yaitu Manchester United. Dia menyebut pertandingan sepak bola selalu bergiliran antara menang dan kalah.

“Pertandingan itu berbicara menang dan kalah secara bergantian. Kadang menang, kadang kalah. Berkali-kali nasib MU menang, kali ini nasib City yang menang, MU kalah. Siapkan mental saat menang karena pada gilirannya akan kalah; mantapkan doa saat kalah karena nanti akan alami menang. Itu hidup,” tulis Mahfud.

Sebenarnya, belakangan ini banyak publik, baik di dunia nyata maupun dunia maya yang meminta Mahfud menyikapi berbagai hal. Salah satunya, eks pimpinan KPK Laode M Syarif yang meminta Mahfud turun tangan terkait polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) yang membuat 75 pegawai KPK di nonaktifkan.

Baca juga : Pasca Bom Makassar, Densus 88 Ringkus 99 Terduga Teroris

Di dunia maya, permintaannya macam-macam lagi. Misalnya, ada juga netizen yang ngadu ke Mahfud soal ramainya penggunaan petasan di hari Raya Idul Fitri. “Sudah banyak masyarakat yang meninggal/cacat karena menjadi korban petasan tapi herannya kok pemerintah (dalam hal ini kepolisian) cuma menghimbau bukannya melarang keras penggunaan petasan?” tanyanya sambil menyertakan akun @mohmahfudmd.

Berikutnya kasus pemerkosaan yang dilakukan anak anggota DPRD Bekasi ke wanita berusia 15 tahun. “Enak ya jadi anak pejabat. Udah sebulan lebih pelaku belom ditangkap. Nggak langsung diseret seperti rakyat biasa pelakunya,” heran @ndagels. “@DivHumas_Polri @mohmahfudmd tolonggggggggggggggggg Prof. Sedih,” jawab @jaka_mat2.

Soal Palestina juga ada. Bermula dari cuitan pegiat media sosial Deny Siregar. “Menghina Pancasila jadi pantat gila, tidak diusut. Memaki polisi dengan kata diam anjing, permintaan maaf. Ceramah bicara salib adalah jin kafir, tidak diusut. Maen tiktok menghina Palestina, masuk penjara. Indahnya negeriku,” beber @Dennysiregar7. “Negeriku penuh dagelan @mohmahfudmd @DivHumas_Polri @edo751945 @ChusnulCh__ @nila_mrt @kiranalara @AlvaOmega @KakekHalal @ediedot108 @frida_rahardjo @hs_reima @RD_4WR1212 @Yettidewi @YRadianto @kenhans03 @sunarwidjaja @yusuf_dumdum @Mey_MeynieJT,” imbuh @Damai_Indah_. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.