Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masih Banyak Yang Mau, Malah Masih Ngantre

Ogah Divaksin, Tinggalin Aja

Minggu, 6 Juni 2021 05:15 WIB
Ilustrasi. Vaksinasi Covid-19. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi. Vaksinasi Covid-19. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 7 sampai 10 persen masyarakat Indonesia tidak mau divaksin Covid-19. Sedangkan 30-40 persen masih ragu.

Data tersebut diungkapkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi. Saat ini, pihaknya terus berupaya melakukan terobosan, agar masyarakat Indonesia mau divaksin Covid-19.

“Kita tahu teori perubahan perilaku, bagaimana memulai mendapatkan informasi, menginternalisasi, membuat itu menjadi keyakinan,” jelas Nadia.

Baca juga : Termasuk Kelompok Rentan, Disabilitas Berhak Divaksin

Untuk itu, kata Nadia, perlu strategi untuk mengajak masyarakat agar mau divaksina­si. Namun bila sejak awal sudah tidak mau di­vaksin, kata Nadia, akan sangat sulit didekati lagi. “Karena sudah menjadi keyakinan dan perilaku sampai mereka merasakankanya sendiri,” ujarnya.

Nadia melanjutkan, saat ini upaya yang dilakukan adalah berusaha meyakinkan masyarakat yang ragu-ragu supaya mau di­vaksin Covid-19. Caranya, dengan menggunakan soft rock dan hard rock. “Yang ragu-ragu ini (30-40 persen) bisa, karena kurang informasi atau karena nggak yakin,” katanya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes ini memastikan, pemerintah sudah mempunyai role model dalam melakukan vaksinasi Covid-19.

Baca juga : Jika Tak Memungkinkan, Jangan Paksa Anak Sekolah Tatap Muka

“Kalau kita berbicara menembus vaksinasi bagi pesantren, kiainya kita engage (ikut serta). Kalau bicara vaksinasi di daerah Papua, pastor, misionaris itu sudah kita berikan informasi.” jelasnya.

Netizen tampaknya sudah tahu ada masyarakat yang antivaksin. Bukan saja ter­hadap vaksin Covid-19, tetapi juga vaksin yang lainnya. Untuk itu, kepada yang tidak percaya vaksin disarankan tidak mengajak yang lainnya.

Please keep it to your self. Jangan sebarkan fitnah kepada orang lain. Kalau tak percaya, it’s ok, fine. Tapi jangan suruh adik, kakak, mak, ayah ikut tak percaya,” kata @pahit.

Baca juga : Prokes Harus Diawasi, Jangan Kadang Ketat, Kadang Longgar

Akun Tahu Goreng menimpali. Dia menyarankan pemerintah untuk mengabaikan siapa saja yang tidak mau divaksin. Sehingga vaksin yang sudah ada dapat diprioritaskan untuk masyarakat yang memang mengerti ba­haya Covid -19. “Bisa menghambat program vaksinasi,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.