Dark/Light Mode

Varian Baru Sudah Pada Ngumpul, Pandu Riono Sarankan Karantina 1-2 Minggu

Senin, 14 Juni 2021 21:40 WIB
Ahli Epidemiologi UI Pandu Riono (Foto: Istimewa)
Ahli Epidemiologi UI Pandu Riono (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Karantina harus ketat benar. Tidak ada orang dalam kota, yang pergi keluar kota. Begitu pula sebaliknya. Tidak ada orang luar kota, yang masuk ke dalam kota untuk sementara waktu.

"Tapi untuk kebutuhan hidup, ya jalan terus. Yang nggak boleh itu orangnya. Aktivitas di dalam kota dibatasi, semua stay-at- home. Kalau ada bandara di wilayah tersebut, ya ditutup aja. Kan sementara," papar Pandu.

"Kalau Indonesia, cukuplah 2 minggu. Kalau Wuhan kan 3 bulan, Coba bayangin 3 bulan dramatis, kan nggak meluas ke daratan lain di China. Tenaga kesehatan juga bisa melayani secara optimal. Hebat kan?" begitu urai Pandu.

Baca juga : Masih Digodok, Aturan Karantina 14x24 Jam

Dijelaskan, Inggris yang tingkat vaksinasinya luar biasa tinggi, kini masih lockdown.

"Harusnya, Senin ini dilonggarkan. Tapi, gara-gara yang tertular itu terdeteksi varian Delta, mereka mikir lagi. Takut. Indonesia aja nih yang nekat berani mati," terangnya.

Pandu menegaskan, Indonesia tak hanya menghadapi 1 jenis varian baru. Jenisnya sudah banyak. 

Baca juga : Tak Tunggu Sidang Isbat, Muhammadiyah Sudah Tetapkan Lebaran Kamis, 13 Mei 2021

"Yang ganas ganas itu kan varian alpha sama delta. Bayangkan, kalau para mutant ini bersatu padu untuk menduduki kota-kota di Indonesia. Bahaya kan? Indonesia bisa dikuasai Corona," cetusnya.

Selanjutnya, Pandu mengembalikan keputusan sepenuhnya kepada pemerintah. Kalau tak ingin ramalan buruk terjadi, ya lakukanlah karantina.

Menurutnya, itu bukan doa yang harus terjadi. Itu hanyalah skenario terburuk.

Baca juga : Panduan Bayar Fidyah Puasa: Cara, Niat, Takaran Dan Penyaluran

"Saya nggak apa-apa disalahkan, jika itu tidak kejadian. Artinya, pemerintah berusaha maksimal, supaya prediksi saya itu tidak terjadi. Kalau gitu, jangan percaya sama epidemiologi. Nggak apa-apa.. hehe. Bersyukur kita. Berarti berhasil memotivasi pemerintah, untuk melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Saya di-bully, tidak apa-apa," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.