Dark/Light Mode

Rumah Sakit Dan Kuburan Penuh, Dokter Dan Perawat Isolasi Mandiri, Obat-obatan Dan Oksigen Menipis

Corona... Mayday... Mayday...

Sabtu, 26 Juni 2021 08:00 WIB
Sejumlah pasien menjalani perawatan di tenda darurat yang dijadikan ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). (Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah)
Sejumlah pasien menjalani perawatan di tenda darurat yang dijadikan ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). (Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seperti pilot yang teriak “mayday...mayday...mayday” karena ada tanda bahaya dalam pesawat yang sedang diterbangkannya, begitu pula kondisi Covid-19 di Indonesia saat ini. Begitu mengkhawatirkan, juga menakutkan. Rumah sakit dan kuburan penuh. Tenaga medis, baik dokter maupun perawat, banyak yang tumbang. Stok obat-obatan dan oksigen pun menipis.

Melonjaknya pasien Corona tak lagi bisa diremehkan. Hampir seluruh rumah sakit over capacity, sehingga tak lagi bisa menampung pasien. Akibatnya, banyak pasien yang harus dirawat di bangsal atau lorong-lorong rumah sakit. Bahkan, tak sedikit yang terpaksa dirawat di tenda darurat dan di lobi rumah sakit.

Rumah sakit pemerintah yang ada di Jakarta seperti di RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur dan RSUD Cengkareng, Jakarta Barat sudah membangun tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan pasien baru. Di RSUD Cengkarang, tenda darurat terpaksa dibangun di tengah lorong yang diperuntukkan bagi jalan ambulans. Hal itu karena terbatasnya lahan. Saking membludaknya pasien dan pasien yang terlantar.keterbatasan tenaga kesehatan, banyak

Baca juga : Dokter, Perawat, Obat-obatan, Ruangan, Semuanya Sudah Siap

Puluhan pasien hanya bisa duduk pasrah di atas kursi roda, menunggu perawat memeriksa. Kondisinya beragam, ada yang terlihat masih kuat menahan sakit, ada juga yang sudah lunglai dan dibantu oksigen untuk bernapas.

Rumah sakit yang penuh pasien Corona bukan hanya di wilayah Ibu Kota, tapi juga hampir merata di seluruh daerah di pulau Jawa. Dari 326 rumah sakit di Jawa Barat, 97 di antaranya sudah penuh. Bahkan, 10 rumah sakit lainnya sudah melebihi kapasitas keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).

Selain rumah sakit yang penuh, banyak juga tenaga kesehatannya yang terpapar Corona. Di wilayah Kabupaten Bandung Barat misalnya, sebanyak 76 nakes, baik dokter maupun perawatnya, terkonfirmasi positif Corona. Begitu juga di RSUD Bayu Asih Purwakarta, sebanyak 84 nakes positif Corona. Hal ini tentu semakin menambah berat penanganan pasien yang terus berdatangan.

Baca juga : Muliakan Bulan Penuh Keberkahan, Bank Mandiri Berbagi Makanan dan Takjil Ramadan

“Ini membuat kami kewalahan. Kami pun harus menutup sebagian ruang perawatan dan hanya mengutamakan yang emergensi,” kata Dirut Bayu Asih Purwakarta, Agung Darwis, kemarin.

Sementara berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), jumlah dokter yang meninggal karena Corona juga terus bertambah. Hingga Juni 2021 ada 401 dokter meninggal.

Kondisi ini diperparah lagi oleh menipisnya obat-obatan untuk pasien Corona di sejumlah rumah sakit. Misalnya, di rumah sakit Depok. Stok obat Corona di sana sudah menipis karena melonjaknya jumlah pasien.

Baca juga : Hotel Isolasi Dipadati Ratusan Pasien Corona

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengaku, tengah berupaya keras untuk mendapatkan pasokan obat-obatan Corona agar pasien bisa ditangani dengan baik. “Stok obat-obatan pasien sudah menipis, sementara lonjakan kasus masih terus terjadi,” kata Novarita.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.