Dark/Light Mode

Ngabalin Ke Pengkritik

"Kalau Mau Ketemu Presiden, Saya Atur"

Senin, 5 Juli 2021 07:20 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin. (Foto: Antara)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Apa tanggapan BEM UI? Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra siap mene rima tantangan Ngabalin. Pihaknya siap membuka kajian tentang solusi permasalahan yang mereka propagandakan. “Toh, banyak elemen gerakan juga yang menuliskan kajian untuk pemerintah. Jadi, kritik King of Lip Service punya substansi dan argumen konkret,” jawabnya saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan ikut membela BEM UI. Kata dia, kritik dengan solusi yang disampaikan Ngabalin seperti alasan pejabat Orde Baru yang alergi dikritik. “Boleh kritik tapi harus ada solusi, itu kan pernyataan halus tidak mau menerima kritik. Dan itu cara Orde Baru membungkam kritik secara halus,” beber Jayadi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Temui Saya, Saya Ladeni

Jayadi justru curiga, Ngabalin tidak paham dengan maksud julukan “King of Lip Service” yang disampaikan BEM UI. Menurutnya, julukan itu sebagai ekspresi kekecewaan mahasiswa yang menganggap presiden banyak tidak menunaikan janji-janji yang telah diucapkannya.

“Contoh, katanya ingin memperkuat KPK, eh malah dilemahin. Menurut saya, jelas yang dimaksud BEM UI itu,” tukasnya.

Baca juga : Kadin DKI Yakin Penetapan Arsjad Jadi Ketum Sesuai Aturan

Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Pubic Institute (IPI), Karyono Wibowo. Menurutnya, cara menyampaikan pendapat seperti BEM UI bukan hal baru di negeri ini. Bagi pihak yang memandang demokrasi sebagai kebebasan absolut dan memaknai demo krasi sebagai sesuatu yang “bebas nilai”, maka kelompok ini menilai cara mengkritik BEM UI sebagai hal yang lazim.

“Kritik dengan cara apapun dinilai sah, karena itu merupakan bentuk ekspresi demokrasi,” papar Karyono, kepada Rakyat Merdeka, kemarin. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.