Dark/Light Mode

Akhirnya, Saudi Akui Sinovac

Fadjroel Girang Banget

Rabu, 14 Juli 2021 07:30 WIB
Pekerja mengecek suhu Envirotainer berisi vaksin Covid-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (12/7/2021). (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
Pekerja mengecek suhu Envirotainer berisi vaksin Covid-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (12/7/2021). (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengakui vaksin Sinovac sebagai syarat masuk ke negaranya. WNI yang mayoritas disuntik vaksin asal China itu, kini punya peluang melaksanakan Haji atau Umroh, tahun depan. Amin.

Informasi ini pertama kali dibagikan oleh Menteri Urusan Agama Islam Malaysia, Zulkifli Al Bakri, Senin (12/7) malam. Dia menginformasikannya melalui akun Twitter pribadinya, @drzul_albakri. Pemilik akun Twitter bercentang biru itu, mengatakan, Saudi telah memasukkan Sinovac dan Sinopharm dalam vaksin yang diterima untuk izin masuk negaranya.

“Alhamdulillah, Arab Saudi telah memasukkan Sinovac dalam senarai vaksin yang diterima bagi kemasukan ke sana,” cuitnya dalam bahasa Melayu yang dilansir dari laman berita The Star, kemarin.

Baca juga : Akankah Arab Saudi Rujuk Dengan Iran?

Dia berharap informasi ini tersebar luas ke seluruh penjuru dunia. “Boleh sampaikan kepada ahli keluarga yang telah menerima vaksin Sinovac dan berniat untuk tunaikan haji dan umrah akan datang,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini, Arab Saudi kembali menutup pintu bagi jemaah dari negara lain. Saudi hanya membolehkan jemaah haji bagi warga negara lain yang memang sudah tinggal di sana. Namun kuotanya dibatasi, hanya untuk 6 ribu jemaah saja.

Indonesia sebagai negara yang paling banyak mengirimkan jemaah Haji tiap tahunnya, tentu saja kecewa dengan putusan tersebut. Kekecewaan makin bertambah setelah pemerintah Saudi mengeluarkan rilis yang hanya mengakui 4 vaksin sebagai syarat masuk negaranya. Dari 4 jenis vaksin yang dibolehkan, vaksin buatan China yakni Sinovac dan Sinopharm tidak masuk daftar vaksin yang diakui Saudi.

Baca juga : Akhirnya, Benzema Berkostum Ayam Jantan Lagi

Namun, kebijakan itu telah diperbarui. Dilihat dari website Kementerian Kesehatan King of Saud, ada tambahan 2 jenis vaksin baru yang diakui dan dijadikan syarat untuk masuk ke Saudi.

“Vaksin yang disetujui di kerajaan adalah (1) Pfizer/BioNTech, (2) Moderna, (3) Oxford AstraZeneca, (4) Janssen, (5) Sinopharm, (6) Sinovac,” tulis pernyataan itu dalam bahasa Arab.

Kabar ini, tentu saja membuat senang warga dunia, khususnya Indonesia yang mayoritas rakyatnya disuntik vaksin Sinovac dan Sinopharm. Jubir Presiden, Fajdroel Rachman salah satu yang senang dengan keputusan Saudi ini. Dia tidak bisa menutupi kegirangannya atas kabar tersebut.

Baca juga : Nggak Mudik, Fadjroel Jadi Imam Shalat Id

Calon Dubes RI untuk Kazakhstan ini sampai me-retweet dua kali informasi itu, diakun Twitter miliknya, kemarin. Bahkan, dia sampai memfoto ulang pernyataan Zulkifli dan memposting di laman Instagram pribadinya. Dia mengaku bersyukur Saudi membuka tangannya lebar-lebar untuk menerima Sinovac.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.