Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cycling de Jabar Jadi Ajang Persiapan Atlet Jelang Kejurnas Balap Sepeda 2024
- Man. City Vs Man. United, The Citizens Mau Pecahkan Rekor
- Rinov Dan Pitha Melaju, Putri KW Angkat Koper
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Sebelumnya
Ia juga mewanti-wanti pemerintah tidak buru-buru menerapkan rencana relaksasi atau pelonggaran PPKM Darurat. Soalnya, jika tidak diperhitungan dengan matang, maka dikhawatirkan kasus lonjakan virus Corona kembali terjadi.
“Relaksasi PPKM Darurat harus dihitung betul. Jangan terlalu dini. Jika salah langkah, kita berisiko menjadi Sisyphus, yang mengulangi tugasnya sia-sia: mendorong batu ke puncak, hanya untuk menggelinding ke bawah kembali. Dorong lagi. Jatuh lagi. Begitu terus. Jangan sampai,” pesan Zubairi.
Baca juga : Eks Pejabat Garuda Indonesia Dihukum 8 Tahun Penjara
Senada diungkapkan Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman. Ia khawatir, pelonggaran PPKM yang terlalu cepat akan mengakibatkan hal yang lebih buruk. Kata dia, untuk melakukan pelonggaran, pemerintah harus mempersiapkan strategi ekstrim.
Misalnya, memperbanyak jumlah testing dan tracing yang dalam kondisi ekstrim saat ini berada di angka 1 juta per hari. Ini yang dilakukan Australia, kemudian dipakai Vietnam, Singapura, dan berhasil.
“Sementara Indonesia, mengejar target di angka 300 ribu saja kesulitan,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan, jika pemerintah Indonesia berkiblat penanganan pandemi tanpa sains, itu sama saja dengan melakukan penanganan pandemi secara hukum alam.
Baca juga : Cegah Corona, Kemenperin WFH 25 Persen
“Kerugian akan dipikul Indonesia dan akan menjadi sorotan dunia, termasuk sorotan bagi pegiat sektor kesehatan,” warningnya. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya