Dark/Light Mode

Wacana Pemindahan IKN Mencuat Lagi, TIDI Beri Tanggapan Begini

Jumat, 6 Agustus 2021 12:27 WIB
Maket Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur (Foto: Istimewa)
Maket Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur kembali mencuat setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden memprediksi Jakarta akan tenggelam pada 2030. Sebelumnya, rencana pembangunan megaproyek ini belum memiliki kemajuan berarti lantaran belum memiliki payung hukum sebagai legal standing.

Peneliti The Indonesian Democracy Initiative (TIDI) Jalu Pradhono mengakui, pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan merupakan sebuah ide segar untuk mem-booster pertumbuhan ekonomi negara di tengah kondisi sulit seperti sekarang. Namun, perlu dikaji kembali seberapa besar kontribusi pemindahan IKN ini kepada pertumbuhan ekonomi.

Baca juga : Syarief Hasan Desak Pemerintah Evaluasi Menyeluruh Penanganan Covid-19

“Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) pada April 2021 memperkirakan, pemindahan Ibu Kota negara hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara sebesar 0,02 persen. Tentu ini angka yang sangat kecil dibandingkan cost yang harus dikeluarkan begitu besar,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (6/8).

Ia menganggap, perlu dilakukan kajian cost-benefit dari pemindahan IKN ini. Sebab, pembangunan IKN baru akan menelas dana yang sangat besar. Di tengah kondisi ini, Pemerintah akan sulit mencari sumber pembiayaan untuk pembangunan IKN itu.

Baca juga : Proyek Pemindahan Ibu Kota Diyakini Jadi Berkah Bagi Generasi Depan

“Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) menyampaikan, pemindahan Ibu Kota Negara membutuhkan anggaran sebesar Rp 466 triliun. Pertanyaannya adalah, bagaimana Pemerintah memperoleh dana sebesar itu di saat APBN saja masih harus berutang lantaran penerimaan berkurang. Pada APBN 2020, defisit mencapai Rp 956 triliun,” ungkapnya.

Ia menilai, Pemerintah perlu segera menentukan dan memberikan penjelasan kepada publik mengenai skema pembiayaan pembangunan IKN baru yang akan dipilih. Kemudian, menjelaskan sumber pembiayaan yang akan dipakai untuk membiayai proyek mercusuar ini. Ia juga menekankan, perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut mengenai skema pembiayaan yang akan ditempuh Pemerintah.

Baca juga : Menpora Pastikan Pembinaan Olahraga Berdasarkan Grand Design

Di sisi lain, Jalu melihat, pemindahan IKN ke Kalimantan Timur akan menyebabkan jantung pemerintahan lebih terbuka dibandingkan di Jakarta. “Letak teritori yang berbatasan dengan selat Sulawesi serta dekat dengan daerah perbatasan negara tetangga akan meningkatkan ancaman dari luar,” terangnya.

Kalau IKN jadi pindah, dia menyarankan perlu dilakukan peningkatan fasilitas pertahanan dan keamanan agar objek vital negara. Sehingga dapat terlindungi dengan maksimal. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.