Dark/Light Mode

Tema Lomba Artikel BPIP Sangat Relevan

Minggu, 15 Agustus 2021 10:54 WIB
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo. (Foto: ist)
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo mendukung lomba penulisan artikel nasional dengan tema 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam', yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). 

"Tujuannya untuk memperkuat wawasan kebangsaan serta moderasi beragama," kata Karyono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/8). 

Menurut dia, kedua tema tersebut tidak hanya kontekstual tapi juga relevan. Selain dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Santri 2021, momentumnya juga bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-76. 

Baca juga : Panglima TNI Kirim Bantuan Alkes Ke Bangka Belitung

Karyono menduga BPI ingin mengetahui seberapa luas pandangan peserta dalam memahami relasi agama (Islam) dengan nilai-nilai kebangsaan, Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai konsensus nasional. Namun dalam konteks lomba penulisan artikel ini cakupan pembahasannya dipersempit tentang hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya menurut hukum islam. 

"Dalam perspektif kebebasan akademik, tidak ada yang salah dari tema itu. Tetapi karena ada unsur politisasi yang masif dan sistematis isunya menjadi bergeser," tandas Karyono. 

Ia tidak percaya tema tersebut bermaksud membenturkan agama dengan nasionalisme seperti yang dituding Anggota DPR Fadli Zon. "Saya yakin dengan pandangan BPIP, justru  nilai-nilai Pancasila tidak bertentangan dengan agama. Tugas BPIP juga sangat jelas. BPIP membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila," papar Karyono. 

Baca juga : Rakyat Senang Rakyat Tenang

Menurut dia, sebagian umat Islam tidak melakukan hormat bendera karena dianggap bid'ah. Masalah ini juga masih menjadi perselisihan para ulama, ada yang melarang secara mutlak dan ada yang memperbolehkan. 

"Maka dalam hal ini, Fadli Zon, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan sejumlah pihak yang mempersoalkan tema tersebut telah mengesampingkan fakta dan cenderung mempolitisasi. Tapi bukan hal aneh jika ditelusuri jejak rekam pihak yang mempersoalkan tema lomba tersebut sebagian besar adalah orang-orang yang sejak awal menyerang eksistensi BPIP. Kelompok ini kerap menyerang BPIP secara frontal," beber Karyono. 

"Menurut saya, lebih baik BPIP bergeming mempertahankan tema tersebut. Karena dalam perspektif ideologi mereka ini memang berbeda dengan BPIP. Nampak sekali mereka khawatir dengan kehadiran BPIP," tuntasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.