Dark/Light Mode

Ranking Covid-19, Ibu Pertiwi Di Mana?

Rabu, 18 Agustus 2021 07:35 WIB
Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. RM.id)
Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. RM.id)

 Sebelumnya 
Peringkat pertama di “Nikkei Covid-19 Recovery Index” per 31 Juli 2021 ini adalah China, Singapura menduduki peringkat ke 7 bersama-sama Hong Kong dan Saudi Arabia. Amerika Serikat di nomor 46, India nomor 57, Korea Selatan No. 60 bersama-sama Inggris, Jepang No. 83, Laos di 103 dan Filipina di 106.

Bloomberg pada 28 Juli 2021 juga mengeluarkan peringkat tempat terbaik dan terburuk dalam hal Covid-19 ini, yang mereka sebut “The Best And Worst Places to Be as Reopening, Variants Collide”. Bloomberg menggunakan istilah peringkat ketahanan Covid (The Covid Resilience Ranking) yang dibuat setiap bulan untuk menilai bagaimana situasi penyakit ini ditangani dengan seefektif mungkin dengan menimbulkan disrupsi sosial ekonomi sesedikit mungkin. Indikator yang dinilai antara lain meliputi pengendalian Covid, kualitas pelayanan kesehatan secara umum, cakupan vaksinasi, angka kematian dan kemajuan dalam memulai pembukaan perjalanan nasional dan internasional serta pelonggaran aturan di batas negara.

Baca juga : Bantu Tangani Covid, Persib Kasih Bantuan 5.000 Paket Vitamin

Publikasi Bloomberg 28 Juli 2021 menampilkan peringkat 53 negara sana, dan Indonesia ada di peringkat terbawah di nomor 53. Peringkat pertama adalah Norwegia, Amerika di peringkat kelima dan China kesembilan. Singapura ada di nomor 11, Jepang No. 26, India 44 dan Filipina ke 49. Peringkat 52 satu di atas Indonesia adalah Malaysia.

Pesan Ibu Pertiwi

Baca juga : Menag Genjot Vaksinasi Covid-19 Di Pesantren

“WHO country office Indonesia” pada 11 Agustus 2021 seminggu sebelum peringatan kemerdekaan ke 76 juga mengeluarkan laporan mingguannya. Disebutkan bahwa pada periode 2 sampai 8 Agustus 2021 terdapat 10 provinsi di luar Jawa yang terus memperlihatkan kenaikan kasus baru. Karena itu, WHO menganjurkan agar pembatasan sosial dalam bentuk public health and social measures (PHSM) perlu diteruskan dan diperluas di Indonesia.

Provinsi-provinsi yang mengalami kenaikan kasus harus segera mengantisipasi peningkatan kebutuhan tempat tidur rumah sakit di daerahnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.