Dark/Light Mode

Associate Professor UPM Malaysia, Bimo Ario Tejo PhD

Vaksin Sinovac Bisa Nangkis Varian Delta

Rabu, 18 Agustus 2021 22:31 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac (Foto: Istimewa)
Ilustrasi vaksin Sinovac (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar gembira datang dari vaksin Sinovac. Vaksin produksi China ini terbukti efektif menangkis serangan varian Delta.

Kesimpulan itu diperoleh dari hasil penelitian terhadap kasus penyebaran varian Delta di Guangdong, China dalam periode Mei-Juni 2021.

Dalam kasus tersebut, 90 juta dosis vaksin produksi Sinovac, Sinopharm, dan Biokangtai telah diberikan di wilayah Guangdong sampai pertengahan Juni 2021. Mayoritas warga mendapat vaksin Sinovac.

Peneliti tidak membedakan efikasi vaksin Sinovac dan Sinopharm, karena keduanya menggunakan tekonologi pembuatan yang sama.

Info ini disampaikan Pakar Bioteknologi yang juga Associate Professor Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo, PhD melalui akun Instagramnya.

Baca juga : Warga DKI Yang Nggak Bisa Pakai AZ Dan Sinovac, Kini Bisa Pakai Vaksin Moderna

"Dari hasil penelitian yang melibatkan 366 orang, Sinovac memiliki efektivitas hingga 59 persen dalam mencegah Covid-19 gejala ringan dan 70,2 persen dalam menghalau gejala sedang. Untuk gejala berat, efektivitasnya bahkan mencapai 100 persen," jelas Bimo.

Efikasi tersebut hanya berlaku, bila vaksin telah diberikan dalam 2 dosis penuh.

"Satu dosis vaksin tidak memberikan perlindungan yang memadai, efikasinya hanya 13 persen" imbuhnya.

Penelitian tersebut juga membuktikan, Sinovac mampu mencegah seseorang terkena pneumonia hingga 69,5 persen.

Tapi, sekali lagi, vaksin tersebut harus diberikan secara lengkap.

Baca juga : Semua Negara Gagap

Kalau cuma satu dosis, efektivitasnya terhadap pneumonia hanya mentok di angka 8,4 persen.

"Jadi sekali lagi, satu dosis vaksin tidak akan memberikan perlindungan yang memadai. Lengkapi 2 dosis vaksin untuk mendapat perlindungan terhadap varian Delta," tegas Bimo.

Ahli Kimia Farmasi ini pun mewanti-wanti, agar kita tidak lengah menghadapi ancaman varian Delta.

Jangan mengandalkan vaksinasi semata, sebab efektivitasnya bisa turun karena berbagai faktor.

"Ibaratnya, jangan mentang-mentang sudah divaksin, Anda sengaja masuk ke ICU tanpa APD dan memaparkan diri dengan virus. Tentu saja Anda bisa sakit. Atau divaksin, tapi rutin begadang, makan nggak teratur, dan malas berolahraga. Ya tetap bisa sakit," tuturnya.

Baca juga : Keren Euy, Vaksin Sinopharm Bisa Munculkan Antibodi Lawan Varian Delta

Ia lantas mengibaratkan proteksi yang diberikan vaksin, seperti helm. Secara teori, helm bisa melindungi kepala Anda, kalau terjatuh dari motor.

"Tapi, kalau digilas pakai tronton, tentu pecah kan? Pakai helm, bukan berarti Anda bisa ugal-ugalan. Anda harus tetap hati-hati dan waspada," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.