Dark/Light Mode

Takut Ngelawan Perintah Menteri, Eks Pejabat Kemensos Ngerasa Jadi Korban Juliari

Jumat, 20 Agustus 2021 22:10 WIB
Eks Pejabat Kemensos Adi Wahyono (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Eks Pejabat Kemensos Adi Wahyono (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Atas arahan Juliari, Adi diminta melanjutkan tugasnya. Adi mengaku hanya meneruskan desain program yang telah disusun sebelumnya. 

Dia tidak terlibat dalam penentuan jenis, kualitas, maupun harga barang. Juga, goodie bag maupun transportasi. Menurutnya, hal itu merupakan tanggung jawab Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang saat itu dijabat Matheus Joko Santoso.

Baca juga : Dukung Perekonomian Nasional, BSI Perkuat Kolaborasi Keuangan Syariah

Adi mengaku hanya fokus agar bansos terdistribusi tepat jumlah, tepat pembayaran, tepat waktu, dan tepat sasaran, serta handling komplain apabila masyarakat mendapatkan barang tidak sesuai.

Dia juga mengaku bukan penentu kuota bagi para vendor penyedia bansos. Menurutnya, itu ulah Juliari dan para pejabat Kemensos lainnya. "Saya adalah korban dari desain proyek yang ditentukan oleh menteri dan pejabat lain," tegasnya.

Baca juga : Mantan Pejabat Kemensos Tetap Dituntut Berat, Yang Tabah Ya...

Adi juga mengaku tidak mengetahui fee yang dikumpulkan Matheus Joko. Bahkan, sampai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan alias OTT.

"Saya tidak tahu berapa uang yang dibawa Matheus Joko Santoso. Sampai dia gunakan untuk kepentingan pribadi, saya juga tidak tahu. Karena saya memang tidak atensi pada pengumpulan ataupun penguasaan uang," beber Adi.

Baca juga : Eks Pejabat Kemensos Matheus Joko Dituntut 8 Tahun Bui

Menurutnya, penggunaan uang itu hanya berdasarkan perintah menteri. Misalnya, untuk menyewa private jet, pembayaran pengacara kasus anak, dan lain-lain.

"Dan untuk kepentingan Dirjen Linjamsos sepeda Brompton, cincin, dan sebagainya, saya tidak tahu. Bisa dibilang, peran saya hanya menjalankan perintah saja," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.