Dark/Light Mode

Taliban Kuasai Afghanistan

Kiai Said: Radikalis Merasa Dapat Angin

Minggu, 22 Agustus 2021 07:30 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj menyampaikan Pidato Kemerdekaan RI ke-76. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj menyampaikan Pidato Kemerdekaan RI ke-76. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Keputusannya itu membuat Taliban lebih terbuka. Ia beberapa kali mengundang Taliban dan Pemerintah Afghanistan ke Indonesia dan memediasi perundingan. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu juga bolak-balik Afghanistan memantau perkembangan keamanan di sana.

“Sebenarnya konfrontasi terjadi antara Taliban dengan Amerika Serikat. Dan ketika Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan, maka Taliban dengan cepat dapat menguasai Afghanistan,” ungkap JK.

Baca juga : Makin Mudah, Kini Cari Rumah Subsidi Bisa Via Online

Pengamat politik internasional, Arya Sandhiyudha juga belum dapat memastikan dampak dari berkuasanya Taliban pada gerakan radikalis dan khilafah di dunia, khususnya di Tanah Air.

“Tergantung bagaimana Taliban sekarang dalam mengembangkan pendekatan pengelolaan negara. Tapi, ada empat skenario yang potensial,” kata Arya kepada Rakyat Merdeka tadi malam.

Baca juga : Ibu Retno Gercep

Pertama, sebutnya, perang sipil akan berkelanjutan. Namun dalam bentuk legal-formal, antara Pemerintah Taliban dengan militer lama, etnik Tajik, dan faksionasi lain. Kedua, kekuatan Taliban menguat.

“Ini yang diharapkan, ketika pendekatan neo Taliban berhasil dan aktor kuat di luar Afghanistan tidak banyak intervensi,” sambungnya.

Baca juga : Pemerintah Evakuasi 26 WNI, 5 WN Filipina Dan 2 WN Afghanistan Dengan Pesawat TNI AU

Doktor Ilmu Politik dan Hubungan Internasional jebolan Fatih University, Istanbul, Turki melanjutkan, skenario ketiga adalah kemungkinan adanya skenario Asia Tengah. Kalau Uzbekistan, Tajikstan, Kyrigistan mulai muak dengan luapan gelombang pengungsi. Respons yang sama juga bisa ditunjukkan İran, Turki, dan Eropa.

Skenario potensial terakhir, adalah exercise militer bisa kembali terjadi. “Sangat mungkin kalau penguasaan Taliban menjadi pintu reaktivasi gerakan yang mengembangkan narasi dan diskursus Taliban,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.