Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sri Mulyani Geram Pada Korupsi Probolinggo, APBN 2012-2021 Rp 15 T & Dana Desa 2015-2021 Rp 2 T, 3 Dari 10 Anak Kurang Gizi, 1 Dari 5 Penduduknya Miskin
Anggaran Naik, Tapi Rakyat Nggak Diurus
Minggu, 5 September 2021 08:15 WIB
Sebelumnya
“Anak usia di bawah 2 tahun yang mengalami kurang gizi (stunting) naik dari 21,99 persen (2015) menjadi 34,04 persen (2019). 3,5 anak dari 10 anak kurang gizi..!” tulis Sri Mul lewat akun Instagramnya, kemarin.
Dia juga membeberkan, saat ini pengangguran terbuka di Kota Seribu Taman itu naik dari 2,89 persen pada 2015 menjadi 4,86 persen di 2021. Kemudian, tingkat kemiskinan turun dari 20,98 persen pada 2015 menjadi 18,61 persen di 2020. “Hampir satu dari penduduk masih miskin!” lanjutnya.
Baca juga : Semoga September Ceria
Di akhir tulisan, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengingatkan dampak dari perilaku korupsi. “Korupsi adalah musuh utama dan musuh bersama dalam mencapai tujuan mencapai kemakmuran yang berkeadilan,” kata Sri Mul menutup isi postingannya.
Hingga semalam, postingan Sri Mul itu sudah ditonton lebih dari 368 ribu pengguna Twitter. Dan dikomentari hampir 2 ribu orang.
Baca juga : Semoga Tak Ada Lagi Pasien Corona Di Wisma Atlet
Diketahui, selain Puput dan suami, KPK juga menetapkan 22 orang tersangka terkait jual beli jabatan Kepala Desa di Probolinggo. Untuk melengkapi data, hingga kemarin, lembaga yang dipimpin Komjen Firli Bahuri itu sudah menggeledah lima lokasi yang berbeda. Dari penggeledahan itu, KPK menyita barang bukti berupa dokumen, bukti elektronik, dan sejumlah uang.
Adapun kelima lokasi yang digerataki penyidik adalah rumah pribadi Puput, Jl Ahmad Yani No 9, Sukabumi, Mayang, Kota Probolinggo; Rumah Dinas Puput, Jl Ahmad Yani No 23 Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Serta Kantor Bupati Probolinggo, Jl Panglima Sudirman No 134 Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Baca juga : Mahfud: PON XX Papua Aman
Selain itu, Kantor Camat Krejengan, Karangren, Probolinggo, Jawa Timur; dan Kantor Camat Paiton, Jl Raya Paiton No 147, Sukodadi, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Rully Akbar menilai, politik dinasti kerap menjadi persoalan. Sebab, selalu ada peluang memanfaatkan jabatan demi kepentingan pribadi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
