Dark/Light Mode

Dari Masiku Sampai Penjara Seperti Neraka

Yasonna (Biasanya) Selalu Keluar Dari Lobang Jarum

Sabtu, 11 September 2021 09:16 WIB
Menkumham Yasonna H Laoly (tengah) saat meninjau Lapas Kelas I Tangerang yang terbakar. (Foto: Instagram/yasonnalaoly)
Menkumham Yasonna H Laoly (tengah) saat meninjau Lapas Kelas I Tangerang yang terbakar. (Foto: Instagram/yasonnalaoly)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua hari terakhir, Menkumham Yasonna H Laoly mendapat serangan beruntun. Menteri asal PDIP itu diminta mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang. Bukan kali ini saja Yasonna didesak mundur. Dalam kasus buronnya Harun Masiku, ia mendapat serangan serupa. Namun, Yasonna selalu lolos dari lobang jarum.

Kritikan ke Yasonna datang beruntun tak lama setelah Lapas Tangerang terbakar pada Rabu dini hari lalu. Serangan tak hanya dari LSM dan lawan politik. Kritikan juga datang dari rekan sekoalisi seperti politisi Gerindra Fadli Zon dan politisi PAN Sarifuddin Sudding. Keduanya menganggap Yasonna tak bisa membenahi persoalan klasik di lapas. Karena itu, keduanya meminta Yasonna mundur.

"Ini peristiwa besar menyangkut nyawa orang Indonesia yang harus dilindungi. Sebaiknya Menkumham mundur kalau masih punya malu," kata Fadli, di akun @fadlizon. 

Sedangkan Sudding menyebut, implementasi perbaikan lapas di lapangan kosong. Akibatnya, kondisi lapas memprihatinkan. Bahkan sampai terjadi kebakaran besar yang menyebabkan puluhan orang meninggal.

"Nggak ada sama sekali perbaikan. Kita semua melihat. Kondisi lapas kita itu sangat memprihatinkan," kata Anggota Komisi III DPR itu. 

Organisasi pemerhati hak asasi manusia Imparsial juga meminta Presiden Jokowi mengevaluasi posisi Yasonna untuk memastikan kebakaran di lapas tak terulang lagi. 

Peneliti Imparsial, Hussein Ahmad menilai, kebakaran Lapas Tangerang menunjukkan kegagalan Kemenkumham melaksanakan mandat reformasi sistem peradilan pidana. "Problem over capacity yang selama ini dihadapi, hampir sama sekali tanpa terobosan kebijakan dan solusi yang konkret," ujarnya. 

Melihat hal ini, PDIP berusaha membela Yasonna. Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah meminta semua pihak melihat insiden ini sebagai musibah. Bukan sebagai komoditas politik dengan misalnya, meminta Yasonna mundur. 

"Apakah dengan mundurnya Menkumham lalu semua masalah di lingkungan lapas, yang sudah sejak puluhan tahun, dapat terselesaikan?" kata Basarah, kemarin. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.