Dark/Light Mode

Obrak-abrik Cendana

Sri Mul Bernyali Jawara

Minggu, 12 September 2021 08:05 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sedang memburu dana BLBI yang dinikmati para konglomerat. (Foto: Dok. Kemenkeu)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sedang memburu dana BLBI yang dinikmati para konglomerat. (Foto: Dok. Kemenkeu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sedang memburu dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dinikmati para konglomerat. Salah satu yang jadi target buruan itu adalah keluarga Cendana. Sri Mulyani tak takut mengobrak-abrik keluarga mantan penguasa Orde Baru, Soeharto itu. Urat takut Sri Mulyani seperti sudah putus. Sri Mulyani memang bernyali jawara.

Siapa saja keluarga Cendana yang sedang diburu Sri Mulyani? Mereka adalah Tommy Soeharto dan Tutut Soeharto.

Tommy disebut memiliki utang ke negara Rp 2,6 triliun. Dana BLBI itu digunakan untuk PT Timor Putra Nasional (TPN). TPN merupakan perusahaan yang dibentuk dalam rangka proyek mobil nasional (mobnas).

Baca juga : Hari Pertama Simulasi Beregu PBSI, Tim Rajawali Kalahkan Garuda

TPN beroperasi pada kurun waktu tahun 1996 sampai tahun 2000. TPN ikut terhempas krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998.

Perusahaan yang sahamnya dimiliki Tommy Soeharto ini, lahir setelah terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional yang diteken Presiden Soeharto.

Tommy sempat dipanggil Satgas BLBI ke Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (26/8).

Baca juga : Sejarawan: Penting Bagi Anak Muda Memaknai Ulang Teks Sejarah

Namun, Tommy tidak hadir. Hanya utusannya saja yang datang.

Satgas BLBI juga mengincar Tutut Soeharto atau Mbak Tutut. Nama Tutut masuk dalam daftar pengutang BLBI, yang saat ini menjadi prioritas penanganan Satgas BLBI.

Tutut mendapatkan dana BLBI melalui PT Citra Mataram Satriamarga, PT Marga Nurindo Bhakti, PT Citra Bhakti Margatama Persada. Utang yang ditagih negara Rp 191 miliar, Rp 471 miliar, 6.518.926,63 dolar AS dan Rp 14 triliun.Utang ke negara tersebut tidak disertai dengan jaminan aset. Jaminan yang dipakai saat itu hanya berupa SK proyek.

Baca juga : PMI Manufaktur Naik Lagi, Anak Buah Sri Mulyani Happy

Selain Tommy dan Tutut, Sri Mulyani juga mengincar Bambang Trihatmodjo. Namun, urusan Bambang bukan terkait BLBI, tapi terkait utang penyelanggaraan Sea Games XIX Tahun 1997. Bambang, saat itu menjabat ketua konsorsium swasta yang ditunjuk pemerintah Orde Baru menjadi penyelenggara gelaran olahraga antar-negara ASEAN itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.