Dark/Light Mode

Muncul Klaster Covid-19 Pendidikan, DPR : Selamatkan Generasi Muda

Jumat, 24 September 2021 04:13 WIB
Ilustrasi : Pembelajaran Tatap Muka
Ilustrasi : Pembelajaran Tatap Muka

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Demokrat Debby Kurniawan mengingatkan pentingnya menyelamatkan generasi muda di masa pandemi Covid-19.

Keselamatan Generasi muda ini harus menjadi skala prioritas Pemerintah karena mereka adalah calon penerima estafet pembangunan di masa depan.

Debby mengakui, di masa pandemi, pendidikan menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah. Namun kata dia, pembelajaran tak harus selalu digenjot lewat pembelajaran tatap muka hanya untuk menjaga kualitas pendidikan.

Munculnya klaster pendidikan. Dan banyaknya siswa yang terpapar Covid-19, menjadi PR baru Pemerintah.

Baca juga : Putus Penularan Covid-19, BIN Sebar 107.000 Vaksin Di 10 Provinsi

“Kompetensi sumber daya manusia (SDM) generasi muda itu penting, tetapi keselamatan lebih utama di masa pandemi Covid-19,” tegasnya di Jakarta, Kamis (23/9/2021).

Sebab, dikatakan Debby, peningkatan SDM tidak melulu dengan pembelajaran konvesional. Perubahan pesat di era digital saat ini harus menjadi bagian dalam sistem pendidikan nasional.

“Tidak harus dengan pembelajaran tatap muka (PTM), generasi muda saat ini lebih akrab dengan teknologi. Jadi skema pembelajarannya pun harus disesuaikan,” katanya.

Ia melihat penerapan PTM terbatas saat ini seolah tak terbatas. Akibatnya, muncul klaster pendidikan di beberapa wilayah di Indonesia.

Baca juga : PTM Timbulkan Klaster Di Jateng, KPAI: Sekolah Kurang Siap

“Sekali lagi, kami mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi untuk mewujudkan merdeka belajar. Tapi keselamatan generasi masa depan kita harus diprioritaskan. Mereka harus dilindungi di masa pandemi ini,” terangnya.

Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Kemendikbudristek Jumeri menyebut jumlah klaster Covid-19 paling banyak ada di Sekolah Dasar (SD) sebanyak 581 sekolah.

Lalu, di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 525 sekolah, dan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 241 sekolah.

Sementara di Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 170 sekolah, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 70 sekolah. Dan, di Sekolah Luar Biasa (SLB) ada sebanyak 13 sekolah. 

Baca juga : Covid-19 Mulai Terkendali, Lestari Imbau Tingkatkan Kewaspadaan

“Pelajar SD menjadi yang paling banyak terkena Covid-19 akibat PTM Terbatas yakni sebanyak 6.908 orang, dan 3.174 guru SD juga positif Covid-19,” katanya.

Di tingkat SMP terdapat 2.220 siswa dan 1.502 guru positif Covid-19, PAUD terdapat 953 siswa dan 2.007 positif Covid-19.

Lalu, 1.915 guru dan 794 siswa SMA positif Covid-19, 609 siswa dan 1.594 guru SMK positif Covid-19, dan 131 siswa dan 112 guru SLB positif Covid-19. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.