Dark/Light Mode

Pembekalan Oleh 3 Pejabat Kementerian

250 Anak Muda Berbagi Ide Dan Gagasan Untuk Road To COP-26

Rabu, 29 September 2021 07:30 WIB
Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana saat pre event Pembekalan: Menjadi Kaum Muda Peduli Perubahan Iklim dan Energi Bersih. (Foto: YouTube SRE Nasional)
Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana saat pre event Pembekalan: Menjadi Kaum Muda Peduli Perubahan Iklim dan Energi Bersih. (Foto: YouTube SRE Nasional)

 Sebelumnya 
Menurut Dadan, pemerintah berkomitmen kuat untuk menurunkan efek gas rumah kaca hingga 29 persen di tahun 2030. Di sejumlah forum, Presiden selalu mendorong terciptanya transisi energi, melalui program ekonomi hijau, kendaraan listrik dan industri baterei. Untuk mencapai target tersebut, ada sejumlah programnya.

Pertama, peningkatan penggunaan EBT, yang di Indonesia amat besar potensinya, tapi belum dimanfaatkan secara optimal. Kedua, pengurangan penggunaan energi fosil, terutama pembangkit yang berbasis batu bara. “Kami punya program mengistirahatkan pembangkit batubara. Penggunaannya bertahap akan terus turun sampai 0 di tahun 2056,” katanya.

Program lain, pemanfaatan listrik di sektor transportasi, dan juga carbon capture (menangkap karbon dan dimanfaatkan atau dikonversi menjadi produk lain).

Baca juga : Kedubes China Minta Media Beritakan Sesuai Fakta Dan Bukti Yang Cukup

Hal menarik juga disampaikan Dirjen PPI KLHK Laksmi Dhewanthi. Menurutnya, kaum muda Indonesia bisa ikut mendorong pencegahan perubahan iklim dengan berbagai cara. Selain penghematan energi di kantor atau kampus, juga mulai menggunakan kendaraan umum, atau bike to work atau menggunakan BBM biofuel atau RON tinggi.

Dipaparkan, ibaratnya alarm kondisi global saat ini sudah berbunyi. Berbagai laporan dan data menyebut, suhu dunia harus ditekan tidak boleh naik lebih dari 1,5 derajat Celcius. Kenaikan sebesar itu, saat ini sudah berdampak besar. Banyak makhluk hidup yang sangat sensitif, tidak mampu beradaptasi akhirnya mati atau punah. Terumbu karang rusak. Bahkan jika suhu dunia naik 2 derajat, efeknya hutan Amazon di Brazil di kolaps. Juga hutan-hutan di Indonesia.

“Di negara kita terasa kan. Saat ini, kadang musim hujan dan kemarau sulit diprediksi. Beda dengan dulu. Kalau masuk bulan yang berakhir -ber, biasanya musim hujan,” ujar Laksmi.

Baca juga : Jelang HUT RI Ke-76, Media Amal Islami Berikan Santunan Untuk Dhuafa dan Anak Yatim

Kenaikan suhu di Indonesia juga berpengaruh pada tinggi muka laut. Kenaikannya mencapai 0,6-1,2 cm pertahun. Ini artinya, daratan bisa jadi lautan. “Kalau salinitas naik, maka pengaruhnya pada ketersediaan air bersih. Air laut tidak bisa digunakan tanpa ditreatment lebih dulu,” kata Laksmi.

Dia senang, generasi muda peduli pada perubahan iklim dan transisi energi. Jika banyak kaum muda bergerak mendukung upaya ke arah ini, dia yakin akan terwujud Indonesia berkelanjutan, membangun dengan emisi rendah, berketahanan iklim, sehingga akhirnya jadi sejahtera dan tangguh.

Pembicara terakhir, Kepala PKPPIM Kemenkeu Dian Lestari memaparkan fakta yang menarik. Kepedulian anak-anak muda dalam transisi energi dan perubahan iklim, terlihat dalam partisipasi investasi. Sejak tahun 2018, Pemerintah mengeluarkan Green Sukuk. Tahun 2019, terkumpul Rp 1,46 Triliun dan 51 persen pembelinya adalah kaum muda. Dan 2020, terkumpul Rp 5,4 triliun, dan 44,5 persennya adalah investor kaum muda. Pemerintah mengalokasikan Green Sukuk untuk pengembangan proyek-proyek hijau.

Baca juga : Lantik Pejabat Kemenkeu, Sri Mulyani: Kerja Cepat Dan Cermat

Pendiri SRE Zagy Yakana Berian mengatakan, sejak didirikan di ITB 2 tahun yang lalu, SRE kini telah ada di 36 kampus di seluruh Indonesia. Ini membuktikan bahwa banyak sekali kalangan muda Indonesia yang peduli dan ingin berkontribusi di sektor energi bersih dan berkelanjutan. “Kami, generasi muda ingin ikut mendorong dan menjadi bagian dari penta helix kolaborasi terciptanya transisi energi bersih di Indonesia,” katanya. [NAN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.