Dark/Light Mode

Terakhir Kerja, 57 Pegawai KPK Peluk-pelukan

Banjir Air Mata Di Gedung KPK

Jumat, 1 Oktober 2021 07:30 WIB
Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto (tengah) menyampaikan orasi saat pelepasan 57 pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). (Foto: Tedy Kroen/RM)
Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto (tengah) menyampaikan orasi saat pelepasan 57 pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarin, menjadi hari terakhir perjalanan karier 57 pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Mereka berpisah penuh haru. Berpelukan, menangis. Gedung KPK yang berwarna merah putih itu dihiasi banjir air mata.

Mereka pamit dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka memilih berjalan kaki dari Gedung Merah Putih KPK menuju Kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Penyidik senior Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo Harahap berada di barisan paling depan.

Baca juga : KPK: Mereka Jadi Orang Bebas

Suasana haru begitu terasa ketika mereka keluar meninggalkan gedung. Meski berupaya menutupinya dengan cara melambaikan tangan dan menebar senyuman, tapi rona kesedihan dari wajah mereka, tidak bisa dibohongi.

Novel, yang memakai topi dan mengenakan masker, terlihat berlinang air mata. Setetes demi setetes, air mata itu membasahi pipinya. Dia lalu berusaha menutupinya dengan melempar senyum ke arah wartawan dan rekan-rekannya.

Baca juga : Hengky Kurniawan Akui Kenal Pengusaha Penyuap Bupati Bandung Barat

Saat mulai meninggalkan Gedung Merah Putih KPK, mereka mengayunkan langkah sambil melambaikan tangan tanda salam perpisahan. Mereka saling berpelukan, suasana di Gedung KPK pun pecah. Satu orang menangis membuat lainnya ikut menangis.

Setelah itu, mereka sempat berfoto di depan kantor yang membesarkan namanya itu. Semua mengumpulkan kartu identitas. Setelah foto, mereka berjalan ke Gedung Dewas. Di tengah perjalanan, sekelompok masyarakat antikorupsi menghampiri mereka dengan mawar diberikan di tangan.

Baca juga : Mulai Besok, 18 Pegawai KPK Dibina Kemenhan Di Sentul

Di depan Gedung Dewas KPK, sejumlah mantan pimpinan KPK juga turut hadir untuk mengapresiasi kerja mereka. Seperti mantan Ketua KPK Abraham Samad. "Agenda pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti walaupun ada upaya-upaya sistematis untuk menggagalkan agenda pemberantasan korupsi itu," kata Samad.

Mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menyatakan, pemecatan 57 pegawai KPK itu dilakukan tanpa adab. "Untuk menguji originalitas dan otentisitas pegawai KPK, di antaranya 57 yang dinistakan tanpa alasan hukum, tanpa alasan moral, tanpa alasan keadaban apa lagi," tegas Busyro.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.