Dark/Light Mode

Daya Saing RI Tertinggal Jauh Negara Tetangga

Presiden Kesal, Biaya Logistik Masih Mahal

Jumat, 15 Oktober 2021 06:40 WIB
Presiden Jokowi saat memberi sambutan pada Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Kamis (14/10/2021). (Foto: Humas Setkab/Rahmat).
Presiden Jokowi saat memberi sambutan pada Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Kamis (14/10/2021). (Foto: Humas Setkab/Rahmat).

 Sebelumnya 
Jokowi berharap, pelabuhan tersebut bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama, hingga 15-20 tahun mendatang.

Sebelumnya, pelayanan kapal penumpang dan logistik ber­campur di Pelabuhan Labuan Bajo. Kini, lalu lintas logistik dan bongkar muat digeser ke Terminal Wae Kelambu yang baru saja diresmikan.

Budi Karya Sumadi mengata­kan, Terminal Multipurpose Wae Kelambu mulai dibangun Agustus 2020 dengan nilai kontrak peker­jaan mencapai Rp 173 miliar.

Baca juga : Pembukaan Rute Internasional Bandara Ngurah Rai, Kemenhub Pastikan Kesiapan Fasilitas

“Pembangunan terminal ini menggunakan APBN dan BUMN. Pembangunan sisi laut dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya. Sementara, pembangunan infrastruktur dari sisi darat dikoordinasikan PT Pelin­do III (yang sekarang menjadi PT Pelabuhan Indonesia) dan dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya,” jelasnya.

BKS-sapaan Budi Karya Su­madi, mengatakan, pelabuhan ini fokus melayani lalu lintas logistik dan kegiatan bongkar muat komoditas.

Seperti petikemas, general cargo dan curah cair, seperti ditetapkan dalam Rencana In­duk Pelabuhan Labuan Bajo yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM117 Tahun 2021.

Baca juga : IMI Terpilih Jadi Wakil Presiden FIA Regional II Asia Pasifik

Ada pun fasilitas utama dari infrastruktur sisi laut yang te­lah dibangun, antara lain Der­maga ukuran 120x20 meter persegi, Trestle ukuran 60x12 meter persegi, Causeway ukuran 690x20 meter persegi dengan lebar jalan 10,5 meter.

Kemudian, Container Yard (3 hektar), Gedung KSOP Kelas IIILabuan Bajo 378 meter persegi, dan kolam pelabuhan yang dapat disandari kapal hingga berukuran 25.000 Dead Weight Tonnage (DWT).

Lalu, ada fasilitas pelabuhan pada sisi darat Terminal Multi­purpose Wae Kelambu yang di­lengkapi dengan Power House, Workshop, Gate Utama dan Gate in/out, Kantor Operasional, Sig­nage, Base Transceiver Station (BTS), Sea Water Reverse Os­mosis (SWRO), gudang, masjid, terminal BBM dan fasilitas pendukung lainnya.

Baca juga : Biaya Logistik Kita Termahal Di ASEAN

BKSberharap, kehadiran pelabuhan itu dapat menumbuh­kan perekonomian Labuan Bajo, sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas yang tengah dikembangkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.