Dark/Light Mode

Bilang “Kemenag Hadiah Untuk NU”

Gus Yaqut Disenggol Tokoh Muhammadiyah

Minggu, 24 Oktober 2021 08:15 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan pada Malam Puncak Hari Santri 2021, di Jakarta, Jumat (22/10/2021). (Foto: Dok. Kemenag)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan pada Malam Puncak Hari Santri 2021, di Jakarta, Jumat (22/10/2021). (Foto: Dok. Kemenag)

 Sebelumnya 
Mantan Wakil Ketua MUI ini juga mengaitkan pernyataan Gus Yaqut dengan Bos NU Said Aqil Siroj yang juga menuai polemik di masyarakat. Soal seluruh jabatan terkait agama harus dipegang NU, kalau tidak dipegang oleh NU, maka bakal salah semua.

“Cara berpikir dan cara pandang seperti ini, kalau kita kaitkan dengan masalah kebangsaan dan pengelolaan negara, tentu jelas sangat naif dan tidak mencerminkan akal sehat,” kritik Anwar.

Baca juga : KPK Dalami Proses Dana Hibah BNPB Untuk Kolaka Timur Yang Dikorupsi

Bila cara pandangnya seperti itu, Anwar menilai, sebaiknya Kemenag dibubarkan saja. Karena hanya memiliki kepentingan dengan kelompok tertentu. Dikhawatirkan, kata dia, justru sikap tersebut dapat membuat kegaduhan dan tidak akan bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.

“Karena manfaatnya hanya akan dirasakan oleh orang-orang dari NU saja dan tidak oleh lainnya. Hal seperti ini sebagai warga bangsa tentu jelas tidak bisa bisa kita terima,” pungkasnya.

Baca juga : PUPR Siapkan Tenaga Kerja Handal Untuk Bangun Rumah Subsidi

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Said Aqil juga menyampaikan pernyataan yang kontroversial. Kata dia, jabatan yang menyangkut agama, baik itu Menteri Agama maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI), harus diduduki oleh orang NU atau Nahdliyin. Kalau tidak, kata Kiai Said, maka akan salah semua.

“Masalah agama, persoalan agama di negara yang pegang harus NU. Tokoh Umat, Majelis Ulama harus NU, kalau enggak NU salah semua nanti, namanya syuhudan diniyan,” katanya dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang NU Tegal, Minggu (17/10).

Baca juga : Disebut Tak Layani Vaksinasi Untuk Non Islam, Muhammadiyah: Tidak Benar!

“Pokoknya, jabatan-jabatan agama, yang berperan harus NU, kalau nggak, salah semua,” sambungnya.

Said Aqil menerangkan, jika jabatan agama dipegang orang-orang NU akan lurus dan benar. Karena orang NU pasti mengikuti pendapat Imam Syafi’i. “Karena kita taklid kepada Imam Syafi’i. Ora taklid ning Imam Samudra,” candanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.