Dark/Light Mode

Musim Pemilu Datang Lebih Dini

17 Menteri Parpol Jangan Hilang Fokus

Senin, 25 Oktober 2021 08:15 WIB
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Maruf Amin saat mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Maruf Amin saat mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Setkab)

 Sebelumnya 
“Natural sekali kalau ketum partai yang menjabat menjadi menteri di kabinet akan kurang fokus menyongsong Pemilu 2024,” kata profesor yang karib disapa Wiwik ini, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

“Apalagi bila ketum partai akan mencalonkan diri sebagai Capres atau Cawapres, pastinya akan lebih membutuhkan persiapan tersendiri,” sambungnya.

Baca juga : Banteng Dipepet Garuda

Sementara itu, terang Siti, setiap menteri sudah ditarget untuk melaksanakan dan menyelesaikan program-program yang menjadi visi-misi presiden. Maka idealnya, target-target itu harus ditagih Jokowi agar para menteri bisa mempertanggungjawabkan kinerjanya.

“Jokowi perlu lakukan evaluasi terhadap para menterinya,” terang Wiwik.

Baca juga : Datang Ke KPK, Menteri Suharso Bahas Remunerasi Penegak Hukum

Selain evaluasi menteri, kata dia, Jokowi juga diharapkan tidak sungkan-sungkan mengganti menterinya yang sudah nggak fokus kerja. “Sesuai janji Jokowi, menteri yang tidak menjalankan visi-misinya dengan baik akan diganti. Ucapan Jokowi itu perlu dibuktikan,” tantangnya.

Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, usulan pemerintah agar pemilu digelar pada Mei 2024 tak lepas dari menjaga fokus kerja para menteri. Jika pemungutan suara Pemilu digelar Februari 2024, maka sudah pasti kinerja menteri bakal gagal fokus. Tapi jika diundur lagi ke April atau Mei 2024, maka konsentrasi para Menteri, akan sedikit lebih panjang.

Baca juga : Sinergi, Kunci Peningkatan Literasi Di Pandeglang

“Kalau Februari 2024 Pemilu, Pilpresnya sudah ada pemenang, mungkin Pak Jokowi akan sedikit terganggu dengan presiden baru itu. Orang-orang juga akan membangun komunikasi dengan si presiden barunya. Makanya, pengennya di Mei. Lumayan pak Jokowi ada tambahan 4 bulanlah jadi presiden sendirian,” kata Hensat, dalam obrolan, tadi malam.

Selain efek presiden baru di 2024, efek lainnya yang tidak kalah penting diperhitungkan adalah kemungkinan menteri-menteri yang akan ikut nyaleg. “Ini adalah sebuah konsekwensi politik yang harus didapat oleh Pak Jokowi. Memang, di ujung-ujung nanti akan banyak jabatan-jabatan sementara untuk menteri yang mengundurkan diri,” sambungnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.