Dark/Light Mode

Badan Siber dan Sandi Negara Diretas

Netizen Ngakak

Rabu, 27 Oktober 2021 07:50 WIB
Situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) diretas. (Foto: Istimewa)
Situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) diretas. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
@Stakof malah pengen tertawa mendengar BSSN di hacker. “Pingin tertawa, tapi takut kena karma dari negara,” katanya.

Bagaimana tanggapan BSSN? Juru Bicara BSSN, Anton Setiawan membenarkan, situs Pusmanas milik BSSN diretas. Namun, dia memastikan, tidak ada data-data publik yang diambil. “Hanya data malware untuk kepentingan riset,” kata Anton, kemarin.

Menurut dia, pasca diketahui diretas, BSSN bergerak cepat dengan menutup akses website secara permanen. “Sudah ditutup sejak 21 Oktober lalu,” ungkapnya.

Baca juga : Pegadaian Syariah Berikan Santunan Rp 2 Milyar untuk Masyarakat dan Nakes

Peristiwa pembobolan ini juga telah ditangani tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) BSSN. Dengan adanya kejadian ini akan melakukan evaluasi dan penguatan sistem.

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, diretasnya situs BSSN karena regulasi terkait keamanan siber masih kurang. Menurut dia, pemerintah dan DPR bisa membuat regulasi untuk mencegah terjadinya peretasan milik pemerintah dan keamanan siber di Indonesia.

“Nanti kita lihat langkah-langkah yang akan diambil setelah ini yang pasti setelah reses kita akan minta Komisi I untuk adakan rapat dengan BSSN dan dengan lembaga lainnya,” ujarnya

Baca juga : Sandiaga Uno Bakalan Dirangkul Parpol Lain

Sementara, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha ikutan heran dengan kejadian ini. Sebab BSSN adalah induk CSIRT di Indonesia. “Seharusnya BSSN sejak awal mempunyai rencana mitigasi atau BCP (Business Continuity Planning) ketika terjadi serangan siber,” kata Persadha.

Jika melihat sistem keamanan yang sudah baik di BSSN, sambungnya, kemungkinan ada pelanggaran SOP terhadap link pada www.pusmanas.bssn.go.id, karena mungkin tidak melewati proses Penetration Test terlebih dahulu ketika akan di-publish.

Co-Founder Indonesia Cyber Security Forum, M Novel Ariyadi menerangkan, dampak negatif dari pembajakan terhadap situs BSSN. Menurutnya, jika tidak ada investigasi, serangan ini dapat mengakibatkan kebocoran data atau mungkin lebih parah dari itu. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.