Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Satu bulan belakangan, saya menemukan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang di rumah, yaitu membaca novel. Karena kebetulan sekitar satu bulan yang lalu, saya menemukan website berisi banyak novel yang bisa dibaca secara gratis. Hanya memang harus mendaftar via email.
Meski baru baca beberapa cerita, saya yakin semua novel yang ada di website tersebut adalah novel buatan penulis China. Karena dari berbagai sinopsis yang saya lihat, ketika akan memilih novel yang mau dibaca, pemeran utama atau protagonisnya selalu orang China. Selain itu, banyak novel yang ceritanya tentang dunia persilatan.
Untungnya, bahasa yang digunakan tidak hanya Bahasa Mandarin, tapi juga ada Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, bahkan Bahasa Spanyol dan Prancis. Entah karena ada banyak orang Spanyol atau Prancis yang membaca, atau sekadar disediakan bahasanya. Yang jelas, opsi bacaan menggunakan kedua bahasa tersebut tersedia.
Baca juga : Berburu HP Second Penunjang WFH
Tapi, yang membuat saya tertarik membaca novel di website itu bukan karena masalah bahasa. Saya tertarik karena novel yang ada di situ bukan cuma cerita kungfu, tapi ada berbagai cerita adaptasi dari novel, komik, atau film yang populer. Novel yang diadaptasi dari komik yang saya tahu misalnya ada One Piece, Naruto, dan Dragon Ball.
Lalu untuk novel misalnya ada Harry Potter, sementara film ada DC dan Marvel Cinematic Univer Phase I-III. Karena adaptasi, tentu ceritanya agak diubah, meski masih menggunakan kerangka cerita asli sebagai plot utama. Tambahan bumbu inilah yang bikin saya tertarik untuk membaca.
Karena bumbu tambahannya bisa berbagai macem variasi. Mulai dari cerita film digabung dengan versi komiknya, dua dunia yang berbeda (seperti DC dan Marvel) digabung jadi satu cerita, hingga tokoh utama melintasi lebih dari satu dunia komik. Itu hanya beberapa variasi yang sudah saya lihat, setelah baca beberapa novel adaptasi.
Baca juga : Ramai-ramai Jual Beras Bansos
Saya sudah baca beberapa novel dalam satu bulan, karena memang banyak novel yang ceritanya belum selesai. Mungkin karena tambahan variasi itu, ngebuat ceritanya lebih sulit dirangkai penulis. Memang agak kurang nyaman karena jadi nanggung sih.
Tapi itu bukan apa-apa, karena ada banyak kesalahan yang kadang bikin nggak nyaman untuk membaca. Selain masalah tata bahasa, kesalahan yang paling sering, meski saya agak yakin disengaja adalah, banyak nama karakter atau tempat yang di-China-kan. Misalnya nama jalan tempat Harry Potter tinggal bukan Privet Drive, tapi nama China yang saya lupa namanya.
Lalu ada juga nama film atau acara televisi di luar negeri, yang namanya berubah jadi nama China. Itu hanya dua contoh, yang menurut saya membuat pembaca agak terganggu, ketika membaca novel di situs tersebut. Tapi semua kesalahan itu masih bisa saya maklumi lah.
Baca juga : Jualan Roti Srikaya
Secara itu novel yang ada di situ bukan yang original, tetapi novel-novel bajakan Made In China. Buruknya kualitas barang buatan China itu kan hal yang biasa. Paling nggak, dengan adanya berbagai cerita adaptasi tersebut, bisa menghibur karena sering berada di rumah.
Nanda Prananda, Wartawan Rakyat Merdeka
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.