Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Awal saya mengenal Sugihono itu biasa saja. Saya hanya sekedar tegur sapa saja bila bertemu dengan Redaktur Rakyat Merdeka berbadan gemuk itu. Tapi lama-kelamaan saya jadi akrab.
Obrolan dengan Bang ONO-begitu saya memanggilnya makin nyambung ketika beliau cerita istrinya berasal dari satu provinsi yang sama dengan saya: Sumatera Barat. Setelah itu obrolan mengalir deras.
Baca juga : Wafatnya Teman Orang-orang Kecil
Saya yang sudah jarang ke kantor, sering dinasehatin Bang ONO. Katanya minimal seminggu sekali. Untuk silaturahmi dan tahu kondisi kantor dan teman-teman.
Tapi tetap saja, saya cuma ke kantor untuk piket. Itupun juga asal datang dan pulang kalau halaman 1 sudah kelar. Bahkan setelah piket, saya berharap nggak ketemu tukang nongkrong kayak Bang ONO dan kawan-kawan. Soalnya begitu ada mereka ada di kantor, saya jadi susah pulang karena beliaujak ngobrol sampai pagi.
Enaknya ngobrol sama Bang ONO, beliau terbuka, jujur, dan spontan. Jarang wartawan senior yang kayak begini. Kebanyakan malah sok-sok-an lantaran masa kerjanya lebih panjang, pernah liputan kesana-sini, atau segudang pengalaman lainnya.
Saya selalu ngomong jujur dan lepas ke beliau. Toh beliau nggak bakal nampol orang sepanjang omongan yang bersangkutan benar dan masuk akal. Beliau juga sering memberi saran agar saya tidak terlalu kaku soal prinsip hidup.
Baca juga : ONO Panggil Saya Tulang
“Saya kan mau yang lurus-lurus aja bang,” kata saya. “Oo iya iya, bagus-bagus, lanjutkan,” jawabnya. Lalu topik obrolan ini selesai, lanjut ke topik lain.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.