Dark/Light Mode

Dikocok Dalam Gelas

Kamis, 2 Mei 2019 06:36 WIB
Ngopi - Dikocok Dalam Gelas
Catatan :
FAZRY

RM.id  Rakyat Merdeka - Malam itu (28/4), acara pemilihan kepengurusan di sebuah perumahan mendadak batal, agenda pemilihan diundur.

Musababnya, hujan lebat bikin warga lebih memilih istirahat di rumah. Ihwal pemilihan ini kemudian bergeser, ramai dibahas grup whatsapps (WA) perumahan.

Warga yang belum kebagi jatah jadi pengurus cemas, mereka khawatir dipilih jadi pengurus.Ini kisah nyata, terjadi di Perumahan Griya Pabuaran (GP) 2, Kota Bekasi.

Di tempat lain, sebagian orang berlomba-lomba merebut kekuasaan dan jabatan, segala cara dilakukan asal syahwat politiknya tercapai.

Baca juga : Maling Jalan Terus

Saling sikut hingga tebar berita bohong. Di Perumahan GP2. Di tempat ini, warga justru menolak dikasih posisi, ogah diplot jadi ketua, sekretaris, apalagi jadi bendahara.

Padahal, periode kepengurusannya cuma setahun, tugas utamanya juga sedikit, tapi memang sih tanggung jawabnya gede, tantangan dan masalah yang dihadapi kadang rumit. Udah gitu, nggak ada uang lelahnya. Hehehe.

“Ini kan (jadi pengurus) masalah loyalitas, keiklasan, dan pengabdian yang tulus. Ini urusan tabungan akhirat. Coba kalau pengurusnya di gaji 5 juta, pasti pada rebutan, sikut-sikutan,” kata Mantan Ketua GP2, Om Ivan.

Posisi bendahara paling dihindari, kerjanya dirasa menyita waktu dan dituntut ketelitian. Katanya, bikin kepala nyut-nyutan. Parahnya lagi, ada saja warga yang bayar iurannya ngaret. Telat sekali dua kali dimaklum, tapi kalau sering, ya keterlaluan juga sih.

Baca juga : Diperiksa Lagi, Jokdri Bawa Berkas

Adakalanya, bendahara mesti nombokin dulu biar satpam terima gaji tepat waktu. “Pokoknya cukup satu periode, saya enggak mau lagi,” tegas Bendahara GP2 Om Agung.

Grup WA makin ramai, warga bikin line up. Isinya daftar nama warga yang mendukung pengurus lanjut dua periode.

Dukungan terus bergulir, warga menilai line up ini sudah refresentatif sebagai jalan votting. Tapi cara itu diabaikan.

Tiga hari kemudian, pemilihan kembali digelar. Yang hadir banyak, semua sepakat kepengurusan wajib dipilih setahun sekali, semua warga mesti merasakan suka dukanya jadi pengurus.

Baca juga : Lombok Utara Digoyang Gempa

Untuk model pemilihannya, jika musyawarah buntu, pemilihan dilakukan seperti arisan. Warga yang belum pernah jadi pengurus, ditulis namanya dalam kertas dan dimasukan dalam gelas.

Gelas dikocok, tiga nama keluar, merekalah yang jadi pengurus berikutnya. Akhirnya, kami punya pengurus baru. Acara kemudian ditutup dengan makan bersama. Selamat bekerja pengurus baru GP 2.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.