Dark/Light Mode

Kota Santri di Selatan Bekasi

Sabtu, 18 Mei 2019 00:55 WIB
Ngopi - Kota Santri di Selatan Bekasi
Catatan :
SARIF HIDAYAT

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkembangan dunia Islam di Tanah Air beberapa tahun belakangan ini disebut-sebut tengah mengalami perkembangan pesat. Belum lama ini saya mencoba melihat perkembangan itu lebih dekat.  Memotret lingkungan sekitar. Paling gampang tentu  lingkungan tempat tinggal saya. Di Kawasan Galaxy, Bekasi Selatan. Membandingkan 7 tahun lalu dengan sekarang. Kebetulan sekarang bulan Ramadan, rasanya pas saya ceritakan.

Belum lama saya menyambangi tempat Tahfidz Quran dengan inisial BA. Tempat belajar ngaji ini sudah popular, terutama di Jabodetabek. Cabang ada di mana-mana. 

Saya datang iseng-iseng tanya soal pendaftaran. Saya memang punya niat suatu saat nanti ingin belajar ngaji lagi. Maklum kemampuan saya membaca Al Quran masih jelek. Iri kalau melihat Muzammil Hasballah. Masih muda sudah pintar ngaji. Suaranya merdu pula. Masya Allah.

Baca juga : Kader Banteng Tolak Perda Berbasis Agama

Kembali ke soal sekolah tadi. Kata sang pengelola, pendaftaran sudah ditutup. Karena sudah penuh. Saya lihat kiri dan kanan, saya hitung sekolah Tahfidz Quran di Kawasan Galaxy tidak sedikit. Jumlahnya mencapai 8 sekolah. Tujuh tahun lalu semua sekolah itu belum ada. Kesimpulan sederhana saya, sekolah itu bermunculan karena banyak peminatnya.

Selain sekolah Quran. Saya juga menyambangi masjid-masjid. Saya hitung jumlahnya ada sekitar 10 masjid di kawasan Galaxy. Kegiatan-kegiatan di masjid makin hidup. Sebagian besar masjid memiliki jadwal kajian rutin.  

Yang paling rame, Masjid Al Ihsan. Setiap malam Jum,at, Ustad Adi Hidayat atau akrab di kenal UAH menjadi pemateri tetapnya. Jamaahnya banyak. Walau kajian baru mulai habis magrib, bada Ashar masjid sudah penuh. Kalau datang telat, pasti kebagian di luar masjid. Melihat UAH nya hanya lewat monitor.

Baca juga : Terkait Korupsi, Kantor Bupati Bengkalis Digeledah

Di luar dunia pendidikan, ada perkembangan dunia Islam yang bikin bangga. Aksi Jumat Barokah. Memang belum banyak yang menjalankannya. Tetapi setidaknya sudah mulai bergeliat. Jumat barokah diinisiasi sebuah sekolah. 

Mereka mengumpulkan makanan dari para dermawan. Makanan itu dibagikan gratis kepada para pengguna jalan, terutama para musafir, pengemis dan dhuafa. Ada juga warung menjual makanan murah setiap Jumat. Rp 3 ribu makan sepuasnya. Menunya macam-macam. Ada lalapan, ikan, dan  ayam goreng. 

Warung itu setidaknya paling sedikit bisa menjual 100 porsi setiap Jumat. Siapa saja boleh membeli makanan di warung itu. Dengan perkembangan itu, saya pribadi  merasa tinggal di kota santri. Asyik kan. 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.