Dark/Light Mode

Pulihkan Pembelajaran

Sekolah Boleh Pilih Kurikulum Yang Pas

Rabu, 9 Maret 2022 07:35 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih. (Foto: Dok. DPR RI)
Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Fikri mewanti-wanti Pemerintah agar tidak pilih-pilih saat memberikan bantuan. Karena bantuan harus menyeluruh, baik yang menerapkan Kurikulum Merdeka atau bukan.

“Jangan sampai yang menggunakan Kurikulum Merdeka saja yang nantinya mendapatkan bantuan,” kata dia.

Baca juga : SehatQ Gelar Sentra Vaksinasi Booster Di ITC Kuningan

Sementara, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin mengatakan, Kurikulum Merdeka akan dilanjutkan dengan kebijakan merdeka belajar episode 17. Yaitu, tentang revitalisasi bahasa daerah.

Artinya, kebijakan itu menandakan bahasa daerah menjadi hal yang penting. Apalagi, dari 718 bahasa daerah di Indonesia, ada 11 bahasa daerah yang terancam punah.

Baca juga : Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Khianati Reformasi

“Menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah juga meningkatkan nilai dan kemudahan siswa saat di kelas,” ujar Hafidz dalam keterangannya, kemarin.

Selain bahasa daerah, lanjut Hafidz penguatan juga dilakukan dalam hal literasi. Kurikulum Merdeka diharapkan bisa meningkatkan literasi dan daya baca siswa. Sebab, kemampuan literasi anak-anak Indonesia jauh dari negara tetangga.

Baca juga : PNM Gelar Pelatihan Petani Kopi Nasabah Mekaar Di Kintamani

“Maka dari itu, kurikulum merdeka diharapkan bisa meningkatkan kemanfaatan dalam membaca buku,” harapnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.