Dark/Light Mode

Presiden Putin Akan Hadiri KTT G20 Bali

Imin: Sarana Cari Solusi Damai

Minggu, 27 Maret 2022 07:50 WIB
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. (Foto: Dok. DPR RI)
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Selain itu, Effendi menilai pertimbangan untuk mengeluarkan Rusia dari G20 juga tidak tepat. Sebab, hal itu tidak mencerminkan langkah sebuah negara dalam diplomasi internasional. “Kalau kita dalam diplomasi internasional, bermain pendek begitu. Enggak bisa dong,” tegasnya.

Dengan itu, Effendi mengingatkan, G20 harus menjadi forum yang menjadi media mendamaikan pihak yang bertikai, termasuk kaitannya dengan konflik Rusia-Ukraina.

Baca juga : Biden Ngotot Ukraina Juga Kudu Diundang

Di sisi lain, ia mengatakan bisa saja forum itu tidak lagi bernama G20 jika Rusia tidak hadir. “Media tidak boleh mendiskreditkan untuk tidak menghadirkan (Rusia). Nanti kalau dia tidak dihadirkan, ya bukan G20 dong namanya,” kata dia.

Sementara, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyarankan Indonesia untuk memblokade Rusia dari berbagai pertemuan internasional termasuk G20 di Indonesia.

Baca juga : Dirut PLN Pastikan, 656 Kendaraan Listrik Di KTT G20 Bisa Lancar Ngecas

“Bagaimanapun, semoga pemimpin Rusia akan diblok dan diboikot dari semua pertemuan Internasional,” kata Vasyl, usai bertemu dengan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar pada Jumat (25/3).

Vasyl menuding pemimpin Rusia Vladimir Putin melakukan aksi kriminal dan menunjukkan kediktatoran dengan menyerang Ukraina. Karena itu, Putin seharusnya tidak memiliki hak untuk berbicara soal keamanan pangan atau pembangunan dunia.

Baca juga : Putin Mau Hadiri KTT G20, RI Diminta Agendakan Penanganan Krisis Ukraina-Rusia

“Dia (Putin) tidak punya hak untuk berdiskusi mengenai keamanan pangan atau perkembangan dunia,” kata dia.

Dia mengungkapkan, kini Ukraina menghadapi persoalan kemanusiaan yang serius. Sebab jutaan warga Ukraina sedang menderita, tanpa listrik, pasokan air, pelayanan kesehatan dan juga krisis pangan. “Masalah utama Ukraina saat ini adalah situasi kemanusiaan dan lingkungan,” pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.