Dark/Light Mode

Naturalisasi Pemain Sepak Bola Di Sidang Paripurna

Terkesan Diobral, Apa Sudah Seimbang Dengan Prestasi?

Jumat, 1 Juli 2022 07:50 WIB
Sandy Walsh dan Jordi Amat. (Foto: PSSI)
Sandy Walsh dan Jordi Amat. (Foto: PSSI)

 Sebelumnya 
"Saya berdiri pada posisi semestinya naturalisasi ini semangatnya jangka pendek, bukan sesuatu yang ditempatkan jangka panjang," kata Huda.

Politikus PKB ini menilai, banyak risiko jika Indonesia terus mengandalkan naturalisasi pemain, termasuk Jordi Amat. Peta pendidikan dini sepak bola terancam jika naturalisasi ditempatkan sebagai program jangka panjang.

Baca juga : Dubes Lena Maryana Tersentuh Semangat Suporter Tim Merah Putih

Dia menambahkan proses rekrutmen dini, pendidikan mereka, pelatihan, pembinaan dan seterusnya, itu risikonya. "Saya menyebutnya karena semangatnya begitu, kita ini sering berposisi obral naturalisasi," kritiknya.

Huda berpendapat fenomena aneh dalam proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh dapat dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan. "Seremoni sudah dilakukan padahal proses administrasinya belum, juga belum proses politiknya," kata dia

Baca juga : Kementerian Perindustian Dan PDGI Siap Bersinergi Dengan PPLI

Untuk itu, Huda menginginkan naturalisasi yang ditempatkan pada substansi yang tepat. Pemain naturalisasi harus memiliki kedudukan yang spesial sebagai pemain yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih dibanding pemain lokal.

"Sudah 35 pemain sepak bola yang dinaturalisasi, tapi prestasi sepak bola kita masih begitu-begitu saja," kritiknya. Artinya kata dia, kebijakan naturalisasi yang dipercaya untuk meraih prestasi cepat, perlu dikaji ulang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.