Dark/Light Mode

Ini Pesan DPR Atas Rencana Pelabelan BPA Galon AMDK

Sabtu, 10 September 2022 13:17 WIB
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo (Foto: Dok. DPR)
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo memberi perhatian khusus pada rencana pelabelan Bisphenol A (BPA) untuk galon air minum dalam kemasan (AMDK) berbahan polycarbonate (PC). Dia mengapresiasi upaya pelabelan BPA jika dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Namun, sebelum diterapkan, ia meminta penelitian harus dilakukan secara komprehensif. Penelitian ini harus melibatkan banyak pihak. Mulai dari dokter, akademisi, lembaga sosial masyarakat, peneliti dalam dan luar negeri, ahli kimia, pelaku bisnis hingga stakeholder lainnya.

Baca juga : Ini Alasan KPK Panggil Anies Dalam Penyelidikan Formula E

"Jangan serta merta. Kalau memang (BPA) ada kaitan langsung dengan penyakit, maka aturan itu silakan dibikin. Tapi, kalau nggak ada kaitan, ya jangan atau dikait-kaitkan," kata Anggota DPR dari Fraksi Partai PDIP itu.

Rahmat menilai, penelitian yang komprehensif ini dibutuhkan karena kebijakan ini akan berdampak langsung pada sektor industri dan bisnis. Menurutnya, sebuah kebijakan tidak harus dipaksakan jika tidak sesuai dengan kondisi di dalam negeri.

Baca juga : Panglima TNI dan KSAD Harmonis Nggak Sih

Ia mencontohkan sikap Presiden Jokowi yang beberapa kali tidak memaksakan kehendak ketika rencana aturan yang akan dibuat menimbulkan pro dan kontra yang meluas di kalangan masyarakat. "Kalau nggak ada masalah, ya jangan diatur. Kasihan industri," sarannya.

Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengatakan, hingga saat ini persoalan tersebut belum dibahas di Senayan. "Ini belum dibahas di komisi. Masih pro dan kontra," katanya.

Baca juga : Ini Yang Akan Dibahas Puan Saat Ketemu Airlangga Dan Prabowo

Sementara, Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi FPKB Anggia Ermarini menyoroti sampah plastik di Indonesia saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kebijakan yang diperlukan adalah mengatur bagaimana supaya sampah plastik dari galon sekali pakai tidak semakin membanjiri lingkungan.

"Bagaimana sampah plastik ini atau galon dalam hal ini diatur supaya tidak dibanjiri, galon terus menerus. Sekuat apa pun atau serigid apa pun di hilirnya, kalau hulunya nggak ada aturan, tentu lingkungan pasti akan terancam dan ini bahaya," katanya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.