Dark/Light Mode

Tragedi Kanjuruhan Malang

PSSI Kok Tak Merasa Bersalah

Minggu, 9 Oktober 2022 07:55 WIB
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda (Foto: Instagram)
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Pengabaian ini sebut Politikus Partai Gerindra ini menampakkan bahwa penyelenggara me­langgar undang-undang dan dapat dijatuhi hukuman pidana. Oleh karena itu Pemerintah kudu memberikan hak restitusi atau ganti kerugian kepada semua korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Berdasarkan UU Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, korban tindak pidana berhak memperoleh restitusi. Berupa, ganti kerugian atas kehilangan kekayaan atau penghasilan; ganti kerugian yang ditimbulkan akibat penderitaan yang berkaitan langsung sebagai akibat tindak pidana; dan/atau penggantian biaya perawatan medis dan/atau psikologis.

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, Jangan Ada Upaya Cover Up

Komisi X, lanjutnya, akan mengundang Kemenpora, Kepolisian, PSSI, PT Liga Indonesia Baru, Panitia Pelaksana, Indosiar, dan suporter Arema untuk mendapat penjelasan utuh tragedi Kanjuruhan. Himma mengapresiasi atas terbentuknya tim gabungan independen pen­cari fakta (TGIPF) bentukan Pemerintah.

“Diharapkan TGIPF dapat melakukan investigasi menyeluruh terhadap tragedi tersebut,” harap dia.

Baca juga : Ini Saran Melanie Putria Biar Konsisten Berolahraga

Himma mengungkapkan rasa duka cita mendalam pada tra­gedi yang menimbulkan korban sebanyak 131 orang meninggal dunia, 31 orang luka berat, dan 253 orang luka sedang atau ringan.

Sementara, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto me­nampik adanya miskomunikasi antara polisi-panitia pelaksana (panpel) pertandingan hingga tragedi Kanjuruhan terjadi. Peristiwa itu adalah musibah, sebuah bencana bagi sepak bola Indonesia. “Kita sedang melaku­kan evaluasi sekarang, juga kami mengevaluasi semuanya,” ujarnya.

Baca juga : Partai Gelora: Tragedi Kanjuruhan, Momentum Perbaikan Sepak Bola Indonesia

Iwan memastikan, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) tidak pernah membahas sanksi yang kemungkinan diterima Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan. Pasalnya, PSSI langsung berkabar dengan FIFA sehari setelah Tragedi Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).

Menurut Iwan, dalam setiap komunikasi yang dijalin PSSI bersama FIFA, tidak pernah ada pembahasan terkait kemung­kinan sanksi bagi Indonesia. FIFA justru menawarkan ban­tuan untuk perbaikan sepak bola Indonesia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.